BITVONLINE.COM –Google mendapati dirinya tengah tersandung dalam kontroversi setelah menarik iklan Olimpiade yang mempromosikan Gemini, chatbot AI-nya, untuk membantu anak-anak menulis surat kepada atlet favorit mereka. Iklan berjudul “Dear Sydney” menampilkan seorang ayah yang meminta bantuan Gemini untuk membuat surat untuk Sydney McLaughlin-Levrone, atlet AS terkenal dalam lari gawang dan sprint.
Meskipun awalnya dianggap sebagai langkah inovatif dalam memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memfasilitasi kreativitas manusia, iklan tersebut mendapat reaksi keras dari masyarakat. Kritik terutama menyoroti kekhawatiran bahwa penggunaan AI dalam konteks ini dapat menggantikan proses kreatif manusia dan membatasi ekspresi otentik.
Juru bicara Google mengonfirmasi penarikan iklan tersebut dari siaran televisi setelah mendapatkan umpan balik negatif yang signifikan. Meskipun iklan tetap dapat ditemukan di platform video seperti YouTube, Google menegaskan bahwa keputusan untuk menghapus iklan tersebut dari rotasi Olimpiade telah diambil.
Dalam pernyataannya, Google menyatakan bahwa Gemini dianggap sebagai alat bantu untuk memberikan “titik awal” dalam proses kreatif, bukan sebagai pengganti kreativitas manusia. Meskipun demikian, perusahaan mengakui bahwa respons publik mengindikasikan adanya kekhawatiran yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut.
Reaksi terhadap iklan ini juga mencerminkan kecemasan yang lebih luas terhadap arah perkembangan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Shelly Palmer, seorang profesor media canggih di Universitas Syracuse, mengkritik iklan tersebut sebagai bagian dari tren yang mengarah pada penggunaan otomatisasi yang berlebihan dan potensial mengurangi keberagaman pemikiran manusia.
Kasus ini tidaklah terisolasi, karena Apple juga menghadapi kritik serupa terkait iklan mereka yang menampilkan penggunaan teknologi untuk tugas-tugas kreatif. Perusahaan tersebut akhirnya menarik iklan yang menampilkan penghancuran alat musik dan kaleng cat dengan mesin press hidrolik untuk mempromosikan iPad Pro.
Kontroversi ini menjadi refleksi penting bagi industri teknologi tentang batasan dan implikasi dari penggunaan kecerdasan buatan dalam konteks kreatifitas dan ekspresi manusia. Di tengah perdebatan ini, Google dan perusahaan teknologi lainnya diharapkan untuk lebih bijak dalam mengintegrasikan AI dalam produk dan kampanye pemasaran mereka, dengan memperhatikan nilai-nilai kreativitas dan keberagaman manusia.
(N/014)