Menangani Hipertensi, Mewaspadai Faktor Risiko dan Mengadopsi Pola Hidup Sehat

BITVonline.com - Kamis, 15 Agustus 2024 09:47 WIB

BITVONLINE.COM –Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas namun berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi serius. Secara medis, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik yang melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik yang lebih dari 90 mmHg. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” atau pembunuh senyap karena tidak selalu menunjukkan gejala yang nyata. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa satu dari tiga orang di Indonesia mengidap hipertensi, dan angka ini terus meningkat setiap tahunnya.

Gejala dan Dampak Hipertensi

Meskipun hipertensi sering kali tidak menampakkan gejala, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai, seperti sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan. Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor-faktor yang dapat memicu hipertensi dan mengadopsi pola hidup sehat untuk mencegah atau mengelolanya.

Faktor-Faktor Risiko Hipertensi

Kurang atau Kelebihan Tidur

Kualitas dan kuantitas tidur memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau tidur berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan berpotensi memperpendek usia seseorang. Orang dewasa disarankan untuk tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam. Menurut Harvard Medical School’s Healthy Sleep, tidur kurang dari lima jam atau lebih dari sembilan jam dapat berisiko. Kurang tidur dapat menyebabkan kelemahan sistem kekebalan tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kematian dini. Para ahli merekomendasikan tidur pada waktu yang sama setiap malam serta menghindari konsumsi alkohol atau penggunaan perangkat elektronik setidaknya tiga jam sebelum tidur.

Terlalu Lama Duduk

Duduk dalam waktu lama, terutama lebih dari tiga jam sehari, dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Studi yang dipublikasikan di British Medical Journal mengaitkan waktu duduk yang lama dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, termasuk tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit jantung. Jika pekerjaan Anda memerlukan banyak waktu duduk, penting untuk mengambil jeda setiap 30 menit untuk berdiri dan bergerak. Aktivitas fisik ringan, bahkan di dalam ruangan, dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan duduk terlalu lama.

Sering Terpapar Polusi

Paparan polusi udara telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi. Sebuah studi yang dipublikasikan di European Heart Journal menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi. Dr. Arief Wibowo, spesialis jantung dan Kepala Clinical & Research di AsaRen, menjelaskan bahwa paparan polusi jangka panjang dapat menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Mengurangi paparan polusi, seperti dengan tinggal di area dengan kualitas udara yang lebih baik atau menggunakan masker saat berada di luar ruangan, dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.

Tidak Bahagia dan Stres

Stres kronis dan emosi negatif seperti marah, dendam, atau kesedihan dapat memperburuk kesehatan jantung. Menurut Johns Hopkins Medicine, emosi negatif yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung yang cepat, dan pelepasan hormon stres seperti kortisol. Kortisol, jika diproduksi dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi. Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap dalam rentang normal.

Menerapkan Pola Hidup Sehat

Untuk mencegah atau mengelola hipertensi, penting untuk mengadopsi pola hidup sehat. Ini melibatkan beberapa langkah berikut:

Diet Sehat: Konsumsi makanan rendah garam, kaya serat, dan rendah lemak. Makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dapat membantu menurunkan tekanan darah.Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur, seperti berjalan cepat, berlari, atau berenang, dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.Pengelolaan Stres: Teknik seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi tingkat stres dan dampaknya terhadap tekanan darah.Pemeriksaan Rutin: Memantau tekanan darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan atau kekhawatiran adalah kunci untuk pengelolaan hipertensi yang efektif.

Dengan memahami faktor-faktor risiko dan menerapkan gaya hidup sehat, individu dapat mengurangi risiko hipertensi dan menjaga kesehatan jantung. Upaya pencegahan yang konsisten dan perubahan gaya hidup yang positif dapat membantu menghindari komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Pariwisata

PT Pelni Tambah Kapal untuk Arus Mudik Lebaran 2025, KM Nggapulu Bergabung dengan KM Kelud

Pariwisata

Rano Karno Tinjau Rusun Jagakarsa, Ajak Warga Terdampak Banjir Pindah dengan Harga Sewa Terjangkau

Pariwisata

Guru Besar UINSA Surabaya Berikan Catatan Kritis terhadap Revisi RUU TNI, Polri, dan Kejaksaan

Pariwisata

Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Kolom Abu Tembus 1.000 Meter

Pariwisata

KPK Tangkap 8 Orang dalam OTT di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel

Pariwisata

Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam Saat Ngabuburit Sambil Mancing di Sungai Surabaya