Presiden Jokowi Paparkan Penurunan Angka Stunting Dalam Pidato Kenegaraan

BITVonline.com - Jumat, 16 Agustus 2024 04:50 WIB

JAKARTA -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pencapaian penting dalam masa pemerintahannya terkait upaya pengurangan angka stunting di Indonesia. Pencapaian ini disampaikan dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI – DPD RI, dan Sidang Paripurna DPR RI Tahun 2024, yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Jumat (16/8/2024).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi dengan bangga mengungkapkan bahwa angka stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, telah mengalami penurunan signifikan selama masa jabatannya. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen. Angka ini menunjukkan penurunan kecil sebesar 0,1 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 21,6 persen. Pada tahun 2014, prevalensi stunting di Indonesia sempat mencapai angka yang memprihatinkan yaitu 37 persen.

“Angka stunting juga mampu kita kurangi dari sebelumnya 37 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023,” ujar Jokowi dalam pidatonya. “Ini adalah pencapaian yang signifikan dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir, meskipun penurunan yang terjadi pada tahun 2023 relatif kecil.”

Presiden Jokowi menegaskan bahwa target pengurangan angka stunting yang dicanangkan adalah ambisius, yaitu menurunkan prevalensi dari 37 persen menjadi 14 persen. Ia menyebutkan bahwa target tersebut merupakan tantangan besar, namun penting untuk dilakukan guna memastikan perbaikan kesejahteraan anak-anak di Indonesia.

“Yang namanya target, kita kan memiliki target yang sangat ambisius dari 37 melompat ke 14 persen. Ini ambisius banget. Tapi, memang kita harus bekerja keras mencapai target,” kata Jokowi. Ia menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam mengatasi masalah stunting agar hasil yang lebih baik dapat dicapai.

Meskipun terdapat penurunan prevalensi stunting yang relatif kecil pada tahun 2023, Presiden Jokowi tetap memberikan apresiasi terhadap kontribusi daerah, terutama posyandu (pos pelayanan terpadu), yang telah bekerja keras untuk merespons persoalan stunting. Presiden juga menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi masalah ini.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menurunkan angka stunting. Menurutnya, salah satu penyebab lambatnya penurunan angka stunting adalah belum ditemukannya model implementasi yang efektif untuk program pencegahan stunting. Ia mencatat bahwa masih terdapat masalah dalam eksekusi program di lapangan, yang menyebabkan program pencegahan tidak berjalan secara optimal.

“Tidak ada satu daerah pun yang konsisten berhasil menekan prevalensi stunting. Ini menjadi tantangan besar yang harus diatasi,” ujar Budi. Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan evaluasi dan memberikan perhatian khusus pada anak-anak yang masuk dalam kategori wasting dan berisiko tinggi mengidap stunting. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program pencegahan stunting.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menekankan pentingnya bantuan kepada ibu hamil, bayi usia dua tahun (baduta), dan ibu menyusui dalam upaya pencegahan stunting. “Sehingga yang ideal dan itu sebenarnya di protokol kita ada, yaitu membantu ibu hamil, membantu baduta (bayi dua tahun), dan ibu menyusui,” kata Maria.

Dengan konsistensi dalam menerapkan protokol pencegahan yang ideal, Kemenkes optimis bahwa program pencegahan stunting dapat berjalan dengan baik dan prevalensi stunting dapat turun secara signifikan di masa depan.

Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi ini merupakan refleksi dari upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan besar dalam peningkatan kesehatan dan gizi anak-anak di Indonesia, serta menegaskan komitmen untuk terus memperbaiki kondisi kesejahteraan masyarakat.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Pariwisata

Rano Karno Tinjau Rusun Jagakarsa, Ajak Warga Terdampak Banjir Pindah dengan Harga Sewa Terjangkau

Pariwisata

Guru Besar UINSA Surabaya Berikan Catatan Kritis terhadap Revisi RUU TNI, Polri, dan Kejaksaan

Pariwisata

Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Kolom Abu Tembus 1.000 Meter

Pariwisata

KPK Tangkap 8 Orang dalam OTT di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel

Pariwisata

Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam Saat Ngabuburit Sambil Mancing di Sungai Surabaya

Pariwisata

Viral! Polisi Patwal Pepet Pemotor di Jalur Puncak Bogor, Kasus Berakhir Damai