BITVONLINE.COM– Kekalahan Timnas Indonesia dari Jepang dengan skor 4-0 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada 14 November 2024, memunculkan tanggung jawab besar dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Pasca pertandingan, Erick mengungkapkan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya sebagai pemimpin federasi sepak bola Indonesia tersebut, jika para pemain dan tim pelatih tidak lagi percaya dengan proyek jangka panjang yang sedang dibangun.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Erick mengakui bahwa hasil buruk tersebut adalah tanggung jawabnya sebagai Ketua Umum PSSI. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kesalahan dalam pertandingan ini harus menjadi evaluasi bersama, bukan hanya untuk para pemain dan pelatih, tetapi juga untuk struktur kepengurusan di bawahnya.
“Saya akan mundur jika kalian, baik pemain maupun pelatih, tidak lagi percaya pada saya sebagai pemimpin kalian,” ungkap Erick dengan tegas. “Ini adalah tanggung jawab saya sebagai Ketua Umum PSSI. Saya bertanggung jawab penuh atas hasil ini,” tambahnya.
Setelah kekalahan melawan Jepang, Erick Thohir langsung menemui para pemain di ruang ganti untuk berdialog. Dalam pertemuan tersebut, ia mengajukan pertanyaan kepada pemain-pemain Timnas Indonesia: “Apakah kalian masih percaya pada proyek ini? Apa kalian masih percaya pada saya sebagai pemimpin kalian? Karena jika tidak, saya akan mundur.”
Erick menegaskan bahwa keputusan untuk mundur adalah langkah yang harus diambil jika tim tidak lagi memberikan dukungan pada arah yang sedang dibangun. “Proyek jangka panjang ini adalah tentang kemajuan sepak bola Indonesia, dan saya ingin memastikan jika ini masih menjadi jalan yang kita pilih bersama,” katanya.
Kekalahan telak dari Jepang menjadi pukulan berat bagi Timnas Indonesia, yang sebelumnya juga gagal meraih kemenangan melawan China dalam laga yang dianggap sebagai peluang untuk meraih tiga poin pertama. Hasil tersebut memicu kritik terhadap pelatih Shin Tae-yong, yang dinilai melakukan rotasi dan eksperimen pemain yang tidak tepat. Meski demikian, pelatih asal Korea Selatan tersebut tetap dipercaya untuk memimpin tim dalam menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Laga melawan Arab Saudi pada 19 November 2024 di Stadion Gelora Bung Karno menjadi ujian krusial bagi baik Erick Thohir maupun Shin Tae-yong. Timnas Indonesia wajib meraih kemenangan untuk menjaga peluang mereka tetap hidup dalam persaingan memperebutkan satu tempat di Piala Dunia 2026. Dengan hasil imbang pada pertemuan pertama di Mekkah, harapan untuk meraih kemenangan di kandang semakin besar, namun tekanan terhadap tim semakin berat.
“Kami ingin Timnas Indonesia bisa berada minimal di posisi empat besar grup, dan itu menjadi tugas pelatih untuk mempersiapkan tim dan taktik dengan sebaik-baiknya,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers pada 25 Oktober 2024.
Erick juga menegur pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, untuk lebih fokus dalam mempersiapkan taktik dan stabilitas tim. Terkait dengan kekalahan melawan China yang dianggap seharusnya bisa dimenangkan, Erick menyatakan bahwa fokus utama harus pada persiapan yang matang untuk menghadapi lawan-lawan besar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, seperti Jepang dan Arab Saudi.
“Saya harap pelatih bisa lebih memaksimalkan taktik dan strategi, serta mengutamakan stabilitas tim. Kita perlu bersatu dan menunjukkan permainan yang solid,” ungkap Erick.
Dengan jadwal yang semakin padat dan tekanan yang semakin besar, baik Shin Tae-yong maupun Erick Thohir harus mampu bekerja sama untuk membawa Timnas Indonesia kembali ke jalur kemenangan. Sementara itu, para penggemar sepak bola Indonesia berharap agar Timnas Indonesia bisa menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam laga-laga krusial mendatang.(JOHANSIRAIT)