Jakarta – Penurunan berat badan tidak hanya bergantung pada pola makan sehat dan olahraga teratur, tetapi juga pada kualitas tidur yang sering diabaikan. Penelitian menunjukkan bahwa tidur cukup dan berkualitas memiliki peran besar dalam keberhasilan menurunkan berat badan. Namun, berapa jam tidur yang ideal untuk mendukung proses ini?
Dr. Michael Chichak (MD), seorang direktur medis, menjelaskan bahwa tidur memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. “Tidur yang buruk dapat mengganggu hormon leptin dan ghrelin, yang berperan dalam mengatur rasa kenyang dan nafsu makan. Hal ini menyebabkan seseorang cenderung makan berlebihan dan berisiko mengalami kenaikan berat badan,” ungkap Dr. Michael.
Penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine oleh Francesca P. Cappuccio menunjukkan bahwa kurang tidur, yaitu tidur kurang dari delapan jam per malam, meningkatkan risiko obesitas hingga 55 persen. Faktor seperti peningkatan kadar hormon stres kortisol dan penurunan metabolisme menjadi penyebabnya.
“Kurang tidur juga menurunkan tingkat kenyang dan laju metabolisme basal hingga lima persen dalam 24 jam, serta hingga 20 persen setelah makan,” tambah Dr. Michael, yang juga aktif sebagai influencer kesehatan di TikTok. Jam-jam terjaga di malam hari sering kali menjadi kesempatan untuk ngemil makanan tidak sehat, yang berkontribusi pada peningkatan kalori harian.
Dr. Michael merekomendasikan tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam untuk mendukung penurunan berat badan. Durasi tidur ini memberi tubuh waktu yang cukup untuk pemulihan dan menyeimbangkan hormon yang terkait dengan rasa lapar dan metabolisme. Selain durasi, konsistensi jadwal tidur juga penting.
Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari membantu menjaga ritme sirkadian tubuh agar tetap stabil, sehingga kualitas tidur meningkat. Kafein dapat mengganggu siklus tidur jika dikonsumsi terlalu larut. Paparan blue light dari perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tidur.
Aktivitas seperti membaca buku, meditasi, atau mandi air hangat dapat membantu tubuh lebih santai sebelum tidur. Pastikan kamar dalam keadaan gelap, tenang, dan memiliki suhu yang nyaman. Stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol, memicu rasa lapar, dan menyimpan lemak tubuh, terutama di area perut.
Teknik pengurangan stres seperti yoga, meditasi, atau menjalankan hobi yang menyenangkan sangat dianjurkan untuk mendukung tidur berkualitas. “Mengelola stres adalah kunci untuk mendapatkan tidur yang optimal dan keberhasilan penurunan berat badan,” tutup Dr. Michael.(dtk)
(christie)