JAKARTA -Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mencatatkan 2024 sebagai tahun terpanas dalam sejarah pencatatan suhu global. Tahun ini juga tercatat curah hujan yang memecahkan rekor, banjir besar, gelombang panas ekstrem dengan suhu melebihi 50°C, serta kebakaran hutan yang dahsyat.
Rata-rata suhu udara permukaan Bumi selama periode Januari-September 2024 tercatat 1,54°C lebih tinggi dari rata-rata suhu pra-industri. Beberapa negara seperti Jepang, China, dan India juga mencatatkan suhu terpanas dalam sejarah mereka.
Sementara itu, di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu rata-rata nasional pada tahun 2024 adalah 27,53°C dengan anomali suhu sebesar 0,85°C, angka tertinggi sepanjang pengamatan suhu di Indonesia. Direktur Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab, menjelaskan bahwa kondisi ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang terjadi pada 2023/2024.
“Seperti yang dijelaskan dalam teori, dampak El Nino terhadap suhu akan dirasakan sekitar 1-2 tahun setelah fenomena tersebut berakhir,” ujar Fachri, Selasa (7/1/2025).
Sebagai perbandingan, berikut adalah ranking suhu rata-rata tertinggi di Indonesia selama 5 tahun terakhir:
2024: 27,53°C (anomali 0,85°C)2016: 27,27°C (anomali 0,59°C)2023: 27,17°C (anomali 0,49°C)2020: 27,13°C (anomali 0,45°C)2019: 27,06°C (anomali 0,37°C)
Fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh dunia menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi perubahan iklim guna mengurangi dampak yang semakin besar pada kehidupan manusia dan lingkungan.
(N/014)