Jakarta – Penyebaran influenza musiman yang cepat di China dalam beberapa minggu terakhir telah menyebabkan lonjakan permintaan obat antivirus baloxavir marboxil, yang dijual dengan merek dagang Xofluza. Meskipun obat ini efektif untuk mengatasi gejala flu, para ahli kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tidak menimbun obat atau memberikannya kepada anak-anak tanpa saran dokter.
Obat Xofluza, yang telah disetujui untuk digunakan pada orang dewasa hingga anak-anak usia lima tahun ke atas, menjadi pilihan populer di tengah lonjakan kasus flu. Harga pasar asli per strip Xofluza, yang terdiri dari dua tablet 20 miligram, adalah 222 yuan atau sekitar 489 ribu rupiah. Namun, di beberapa platform e-commerce, harga obat tersebut kini melambung hingga lebih dari 300 yuan (661 ribu rupiah).
Data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengunjungi rumah sakit dengan gejala mirip flu meningkat 6,2 persen pada 29 Desember 2024. Sementara itu, di provinsi Liaoning, tingkat pertumbuhan kasus flu mingguan dilaporkan melonjak lebih dari 123 persen.
Apoteker Sun Boyang dari Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking menjelaskan bahwa Xofluza lebih mudah diberikan dibandingkan dengan obat flu lainnya, seperti oseltamivir (Tamiflu), yang biasanya harus dikonsumsi selama lima hari berturut-turut. Sementara Xofluza hanya perlu diberikan sekali sepanjang perjalanan penyakit.
Namun, Sun mengingatkan agar orang tua tidak terburu-buru menimbun obat untuk anak-anak, dan hanya memberikannya setelah konsultasi dengan dokter. Ia juga menegaskan bahwa wanita hamil atau menyusui harus berhati-hati dalam menggunakan obat ini. Dr. Wang Quan dari Rumah Sakit Anak Universitas Kedokteran Capital Beijing menambahkan bahwa obat antivirus paling efektif bila diberikan dalam waktu 48 jam setelah infeksi terkonfirmasi.
Ia juga mengingatkan orang tua untuk memberikan obat antipiretik dengan hati-hati, sesuai usia dan berat badan anak. Meskipun permintaan Xofluza meningkat, perusahaan farmasi Roche, satu-satunya pemasok obat ini di China, memastikan pada 6 Januari bahwa mereka memiliki persediaan yang cukup dan sedang mengamankan pasokan selama musim flu ini.
(christie)