JAKARTA -Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan penghargaan kepada dr ARL, seorang dokter spesialis yang menjadi korban perundungan dalam program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip). Penghargaan tersebut diberikan kepada Nuzmatun Malinah, ibunda dari almarhum dr ARL, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Penghargaan bernama “Ksatria Bakti Husada Arutala” diberikan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas perjuangan dr ARL selama mengikuti program PPDS, meskipun harus menghadapi berbagai tekanan yang sangat berat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemberian penghargaan ini juga menjadi momen penting untuk perbaikan sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia.
“Kemenkes ingin mengucapkan terima kasih atas pengorbanan beliau yang sudah bertahan dari berbagai tekanan untuk memperbaiki sistem pendidikan dokter spesialis di RS pendidikan kita,” ujar Menkes Budi kepada wartawan.
Menkes Budi berharap dengan kejadian ini, sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia bisa diperbaiki, diharapkan dapat menciptakan budaya empati dan mengurangi bentuk tekanan pada siswa didik. Hal ini dianggap sangat penting agar para dokter yang lulus nantinya memiliki kondisi mental yang baik dalam melayani pasien.
“Pengalaman yang dihadapi keluarga ini harus menjadi momentum perubahan yang lebih positif lagi, agar kejadian serupa tidak terulang,” lanjutnya.
Sementara itu, Nuzmatun Malinah, ibunda dari dr ARL, menyampaikan terima kasih yang mendalam atas dukungan dari pemerintah, pengacara, dan masyarakat. Ia berharap agar kejadian yang menimpa anaknya tidak terulang pada calon-calon dokter lainnya.
“Saya mengucapkan terima kasih. Semoga apa yang mereka lakukan akan membalasnya. Kami tidak bisa memberikan apa-apa selain doa, untuk perbaikan pendidikan PPDS di Indonesia,” ujar Nuzmatun sambil menahan air mata.
(N/014)