Jakarta – Memasuki tahun baru 2025, perubahan gaya hidup sehat kembali digencarkan. Eating Reorder, sebuah wadah yang fokus pada pengenalan keseimbangan pola pikir dan makan, menggelar festival untuk memperkenalkan pentingnya gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Berbagai metode diet seringkali dilakukan untuk menurunkan berat badan, namun tanpa konsistensi, hasilnya bisa jadi tidak stabil, dengan berat badan yang naik-turun. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola pikir yang tepat saat melakukan perubahan pola makan.
Hal ini disampaikan oleh Roy Irawan, Founder dari Eating Reorder, yang mengungkapkan bahwa gaya hidup sehat bukan hanya soal mencapai berat badan ideal, tetapi juga cara memandang kesehatan secara menyeluruh. Eating Reorder adalah sebuah program yang memperkenalkan gaya hidup sehat dengan pendekatan natural, yaitu melalui perbaikan pola pikir dan makan. Program ini dirancang secara personal agar dapat memenuhi kebutuhan setiap anggotanya. Roy Irawan juga menekankan bahwa Eating Reorder tidak menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk lain dalam programnya.
“Kami menjamin tidak ada obat-obatan, suplemen, atau pembelian produk apapun,” ujar Roy. Saat ini, Eating Reorder telah memiliki 12.500 anggota yang dibimbing oleh 60 coach berpengalaman dan 200 asisten coach. Bagi mereka yang ingin bergabung, biaya pendaftaran sebagai member adalah Rp 300.000, dengan biaya tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta.
Setiap member akan mendapatkan arahan langsung dari personal coach dalam mengatur pola pikir dan pola makan yang seimbang, dengan memperhatikan gizi yang cukup antara karbohidrat, protein, dan serat. Festival Eating Reorder pertama kali digelar pada Sabtu (11/1/2025) di M Bloc Space, Jakarta Selatan, dengan tema ‘Revolusi 2025’. Roy Irawan menjelaskan bahwa festival ini merupakan puncak dari komitmen Eating Reorder dalam mendukung masyarakat Indonesia untuk mengubah pola pikir dan pola makan demi kehidupan yang lebih sehat.
(christie)