JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo angkat bicara mengenai program naturalisasi yang sedang digencarkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Program ini bertujuan untuk memperkuat komposisi pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam upaya menuju Piala Dunia 2026.
Dito menegaskan bahwa program tersebut didukung penuh oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai bentuk optimalisasi potensi atlet berdarah Indonesia yang berada di luar negeri. Menurutnya, pemain yang dinaturalisasi harus memiliki garis keturunan Indonesia.
“Prinsipnya seperti yang saya sampaikan, yang kami lakukan saat ini adalah memaksimalkan potensi para diaspora,” kata Dito, Selasa (14/1/2025). “Atlet berdarah Indonesia yang lahir di luar negeri kami tarik kembali. Pastinya ini meningkatkan prestasi olahraga kita di kancah internasional,” lanjutnya.
Dito juga menegaskan bahwa program naturalisasi ini tidak akan menghentikan pengembangan pemain lokal yang lahir dan berkembang di Indonesia. Menurutnya, pencarian bakat dan pembinaan di tingkat daerah tetap menjadi prioritas untuk memperluas kedalaman skuad Timnas Indonesia. “Program di tingkat lokal dan daerah tetap berjalan, dan talent scouting terus dilakukan,” tambahnya.
Saat ini, PSSI sedang memproses empat pemain keturunan untuk dinaturalisasi. Dua pemain, Ole Romeny dan Jairo Riedewald, diproyeksikan untuk memperkuat Timnas senior, sementara Tim Geypens dan Dion Markx dipersiapkan untuk Timnas U-20.
Sepanjang tahun 2024, sudah ada sembilan pemain keturunan yang melakoni debut bersama Timnas Indonesia. Mereka adalah Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Maarten Paes, Calvin Verdonk, Mees Hilgers, Eliano Reijnders, dan Kevin Diks. Langkah PSSI dalam menggabungkan kekuatan pemain diaspora dan pemain lokal diharapkan dapat membawa Timnas Indonesia meraih prestasi lebih tinggi di kancah sepak bola dunia.
(christie)