MEDAN –PSMS Medan, klub kebanggaan warga Medan yang kini bermain di Liga 2, tengah menghadapi kemungkinan perubahan kepemilikan. Edy Rahmayadi, pemilik saham mayoritas klub melalui PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), menyatakan kesediaannya untuk menjual klub tersebut. Namun, proses jual beli masih dalam tahap negosiasi, dan belum ada kesepakatan resmi dengan calon pembeli.
Sejarah panjang PSMS Medan dimulai pada 21 April 1950, saat enam orang mewakili klub-klub amatir lintas etnis di Medan untuk mendirikan klub ini. Menurut pemerhati sepakbola, Indra Efendi Rangkuti, pendirian PSMS merupakan simbol pluralisme karena melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok etnis, seperti Arab, Batak, Melayu, India, dan lainnya.
Pada awalnya, PSMS Medan mendapatkan julukan “The Killer” dari tim luar negeri berkat prestasinya yang luar biasa. Klub ini pernah meraih gelar juara tiga kali berturut-turut dalam Turnamen Perserikatan PSSI antara 1967 hingga 1971, dan juga menjadi juara di Agha Khan Gold Cup 1967 serta AFC Champions Cup 1970.
PSMS Medan juga memiliki julukan “Ayam Kinantan,” yang diberikan setelah klub ini juara Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1985. Julukan ini berasal dari klub anggota PSMS, yaitu Medan Putra, dan diperkenalkan ke publik oleh wartawan senior Medan, almarhum Zatako.
Namun, meski memiliki sejarah gemilang, PSMS Medan kini terdegradasi ke Liga 2 untuk musim 2024/2025. Direktur PT KMI Medan, Arifuddin Maulana Basri, mengatakan bahwa meski banyak calon pembeli yang menunjukkan minat, belum ada yang serius dalam pembicaraan lebih lanjut. Edy Rahmayadi memberikan dua syarat utama bagi calon pembeli: klub tidak boleh dibawa keluar dari Sumatera Utara dan harus menjaga nama baik PSMS Medan.
“Kalau soal harga, PSMS ini punya value yang lebih meskipun sekarang bermain di Liga 2. Calon pembeli yang serius seharusnya tidak memperdebatkan masalah harga,” kata Arifuddin.
Meskipun demikian, Arifuddin memastikan bahwa hingga saat ini, kepemilikan PSMS Medan masih berada di tangan Edy Rahmayadi, dan dia serta keluarganya tetap mendanai operasional klub hingga musim ini selesai. Arifuddin juga meminta pemain untuk tetap fokus dan berjuang sebaik mungkin di sisa laga Liga 2 musim ini.
(N/014)