Kapan Tepatnya Vaksinasi DBD Bisa Dilakukan Pasca Rawat Inap?

BITVonline.com - Senin, 24 Juni 2024 10:08 WIB

BITVONLINE.COM MEDAN -Pada pertemuan perdana Indonesia Dengue Summit yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta (IDAI JAYA) bersama PT Takeda Innovative Medicines, sorotan utama jatuh pada peningkatan kesadaran dan penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Air. Acara ini bertepatan dengan peringatan ASEAN Dengue Day pada tanggal 15 Juni, sebuah momen penting untuk menggalang upaya bersama dalam melawan penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus dengue.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), menyoroti miskonsepsi yang masih beredar di masyarakat mengenai DBD. Banyak yang menganggap DBD tidak berbahaya atau merasa aman setelah pernah terinfeksi sebelumnya. Namun, realitanya, DBD dapat menginfeksi siapa saja tanpa memandang usia, tempat tinggal, atau gaya hidup. Lebih buruk lagi, virus dengue memiliki empat serotipe yang berbeda, yang berarti seseorang yang pernah terinfeksi oleh satu serotipe masih rentan terhadap serotipe lainnya. Infeksi berikutnya bisa jadi lebih parah dan bahkan mengancam nyawa.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, kasus DBD paling banyak terjadi pada kelompok usia 15-44 tahun dalam tiga tahun terakhir. Angka kematian lebih tinggi pada anak-anak, dan penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai daerah endemik di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, MPHM, menegaskan bahwa pencegahan DBD di Indonesia tidak hanya mengandalkan pengendalian vektor, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Program imunisasi menjadi salah satu strategi penting dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat DBD. Di Kalimantan Timur, misalnya, Dinas Kesehatan telah meluncurkan pilot program imunisasi DBD di Balikpapan, dengan partisipasi yang sangat baik dari anak-anak SD.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan terus-menerus bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan DBD. Indonesia Dengue Summit menjadi platform untuk meningkatkan kapasitas para profesional kesehatan dalam mendeteksi, mencegah, dan mengelola kasus DBD secara efektif.

Indonesia Dengue Summit 2024 bukan sekadar acara konferensi, tetapi merupakan langkah konkret untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam penanganan DBD. Dengan fokus pada edukasi masyarakat dan penerapan strategi yang terintegrasi, diharapkan dapat tercapai penurunan signifikan dalam angka kesakitan dan kematian akibat DBD di Indonesia. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bersinergi untuk mencapai tujuan ini dan melindungi generasi mendatang dari ancaman penyakit mematikan ini.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Pariwisata

Lintasarta Menanggapi Kasus Korupsi PDNS: Siap Kooperatif dan Lindungi Data Pengguna

Pariwisata

Duterte Tak Hadir Langsung di Sidang ICC, Pengacara Sebutnya 'Diculik'

Pariwisata

Wagub Sumut Serahkan Bantuan Pembangunan Rumah Tahfiz Alquran

Pariwisata

Jalan Amblas di Sipirok, Ribuan Warga Terisolir di Dua Desa Tapanuli Selatan

Pariwisata

Aksi Heroik Damkar Situbondo: Sapi Selamat Setelah Terperosok 7 Meter ke Dalam Sumur

Pariwisata

Harga Emas Antam Turun Rp3.000, Ini Detail Harga dan Pajaknya