JAKARTA -Keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) diyakini dapat mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, usai bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Yahya Cholil Staquf, di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (19/1).
Dadan menjelaskan bahwa kolaborasi antara BGN dan NU akan memperlancar proses pelayanan MBG, yang saat ini sudah berlangsung di 31 provinsi di Indonesia dengan total 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). “Keberadaan NU akan mempercepat proses pelayanan Makan Bergizi, sama seperti yang diharapkan oleh Bapak Presiden, dan kerja sama ini akan berjalan lebih formal dan sistematis,” ujar Dadan.
Pada periode pertama, yang berlangsung dari Januari hingga April 2025, Program MBG menargetkan sebanyak 3 juta penerima manfaat. Sementara pada periode berikutnya, yang berlangsung dari April hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat diproyeksikan meningkat menjadi 6 juta orang.
Dalam upaya mendukung percepatan pelaksanaan program, BGN siap berkolaborasi dengan PBNU untuk memastikan seluruh santri, khususnya yang berada di pesantren-pesantren NU, dapat menjadi penerima manfaat MBG.
Namun, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, menyatakan bahwa saat ini hanya pesantren besar dengan jumlah santri lebih dari 3.000 yang sudah menerima manfaat program ini. “Untuk pesantren-pesantren besar, beberapa sudah merasakan manfaatnya. Tapi ada juga pesantren kecil yang membutuhkan koordinasi lebih lanjut. NU akan membantu mengkoordinasikan pesantren-pesantren ini,” jelas Gus Yahya.
Kerja sama antara PBNU dan BGN akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang direncanakan akan ditandatangani pada Kongres Keluarga Maslahat NU pada 31 Januari 2025. Selain memastikan semua pesantren dan sekolah di bawah naungan NU mendapatkan manfaat MBG, kolaborasi ini juga bertujuan untuk memberdayakan perekonomian pesantren dengan mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan memanfaatkan sumber pangan lokal di sekitar pesantren.
Gus Yahya berharap dengan keterlibatan NU dalam program ini, pencapaian target MBG dapat dipercepat, memberikan manfaat langsung bagi santri dan masyarakat sekitar pesantren.
(N/014)