BANTEN –Peristiwa tragis yang mengguncang perairan Merak, dengan tewasnya enam nelayan kapal motor KM Sri Mariana, telah memicu respons darurat yang terkoordinasi secara ketat dari otoritas kesehatan. Evakuasi jenazah dilakukan dengan protokol ketat, lengkap dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan isolasi terhadap sembilan kontak erat yang mengalami gejala penyakit misterius. Namun, penyebab pasti kematian mereka masih menjadi teka-teki.
Pernyataan dari juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, menggambarkan bahwa prosedur evakuasi semacam ini adalah respons standar untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus atau bakteri di pintu masuk negara. “Prosedur baku Kemenkes, kalau ada kematian di kapal yang belum diketahui penyebabnya, tugas kami adalah menjaga pintu masuk dari potensi penyakit,” ungkap Syahril.
Kementerian Kesehatan menduga bahwa kematian ini terkait dengan leptospirosis, sebuah infeksi yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang umumnya tersebar melalui paparan urine hewan yang terinfeksi. Leptospirosis, atau yang sering dikenal sebagai penyakit ‘kencing tikus’, dapat menimbulkan gejala ringan seperti demam, batuk, hingga gejala yang lebih serius seperti kerusakan otot, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Penyelidikan menyeluruh terus dilakukan oleh penyidik untuk menetapkan penyebab pasti dari tragedi ini. Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk dokter dan pemilik klinik tempat nelayan ini diperiksa. Meskipun dugaan awal mengarah pada leptospirosis, pendalaman lebih lanjut diperlukan untuk mengumpulkan bukti yang cukup guna menetapkan langkah penyidikan selanjutnya.
Tragedi ini juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja, termasuk dalam praktik pengobatan yang berpotensi menimbulkan risiko bagi masyarakat. Kementerian Kesehatan RI bersama pihak terkait terus bekerja keras untuk memastikan keamanan masyarakat dari potensi ancaman penyakit yang dapat menyebar melalui interaksi dengan hewan atau lingkungan yang terkontaminasi.
Sementara itu, keluarga dan kerabat korban diliputi duka yang mendalam atas kepergian nelayan yang terlibat dalam tragedi ini. Mereka menantikan hasil penyelidikan lebih lanjut guna memberikan kejelasan atas kepergian tragis yang mengejutkan ini.
(N/014)