ACEH –Sebuah ledakan bom mengguncang rumah pribadi bakal calon gubernur Aceh, Bustami, saat azan Subuh berkumandang pagi ini. Peristiwa tersebut terjadi di kediaman Bustami yang terletak di Gampong Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Aceh.
Menurut informasi yang diperoleh, ledakan terjadi sekitar pukul 05.15 WIB. Bahan peledak yang dilempar dari arah depan rumah meledak di samping kiri bangunan, menyebabkan kerusakan signifikan pada dinding beton pagar rumah yang kini tampak menghitam akibat terbakar.
Warga setempat terkejut mendengar ledakan yang cukup kuat, dengan getaran yang membuat beberapa bangunan di sekitarnya bergetar. “Ledakan terdengar sangat keras dan kami pikir itu adalah petir,” ujar Indra Milwady, salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Ledakan tersebut bahkan terdengar hingga radius ratusan meter dari tempat kejadian.
Saat peristiwa terjadi, Bustami dipastikan tidak berada di rumahnya. Belum ada konfirmasi resmi mengenai jenis bahan peledak yang digunakan, apakah itu granat atau bahan peledak lainnya. Polisi masih menyelidiki detail lebih lanjut terkait hal ini.
Setelah kejadian, pihak kepolisian segera memasang garis polisi di beberapa titik jalan menuju kediaman Bustami. Tim Identifikasi dan Forensik (Inafis) serta tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Polda Aceh telah turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolda Aceh, Irjen Pol. M. Iqbal, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. “Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengungkap pelaku di balik aksi teror ini. Keamanan masyarakat dan ketertiban selama masa kampanye akan menjadi prioritas kami,” ujarnya.
Kepolisian juga meminta agar masyarakat tidak terprovokasi oleh peristiwa ini dan tetap tenang. Pihak kepolisian berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut setelah proses investigasi berjalan.
Sementara itu, pihak keluarga Bustami mengungkapkan rasa syukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Mereka juga mengapresiasi cepatnya respons dari pihak kepolisian dalam menangani kejadian tersebut.
Kasus ini menambah daftar panjang serangan teror yang kerap terjadi menjelang pemilihan kepala daerah. Kepolisian diharapkan dapat segera mengidentifikasi pelaku dan motif di balik aksi teror ini agar ketentraman masyarakat Aceh tetap terjaga.
(N/014)