BATUBARA BITVONLINE.COM–Proyek renovasi sekolah dasar di Kabupaten Batu Bara tengah disorot tajam setelah hasil investigasi tim wartawan BITV menemukan sejumlah kecurangan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan. Berbagai indikasi penyimpangan terungkap, mulai dari kualitas bahan bangunan hingga rangka baja yang diduga tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Dugaan kuat bahwa rangka baja yang digunakan dalam renovasi sekolah tidak memenuhi ukuran dan standar yang seharusnya menjadi perhatian serius. Ketidaksesuaian material ini, jika terbukti, tidak hanya merugikan keuangan negara tetapi juga membahayakan keselamatan siswa yang akan menempati gedung tersebut. Proyek yang semestinya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur pendidikan justru berpotensi menjadi ancaman.
Lebih lanjut, investigasi lapangan menunjukkan adanya indikasi manipulasi dalam pelaksanaan proyek, mulai dari penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi hingga pelanggaran prosedur standar dalam konstruksi. Kualitas pekerjaan pun dinilai jauh dari harapan, memperlihatkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait.
Dalam konteks ini, kami meminta pihak berwenang, terutama aparat penegak hukum, untuk segera memeriksa CV pemenang tender proyek, baik itu renovasi maupun pembangunan baru sekolah di wilayah Batu Bara. Transparansi dan akuntabilitas harus ditegakkan agar praktik curang ini tidak terus terjadi. Pengabaian terhadap standar teknis dalam pembangunan sekolah adalah bentuk kelalaian yang tidak bisa dibiarkan.
Masyarakat berharap, kasus ini segera diusut tuntas dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyimpangan tersebut mendapat sanksi tegas. Kita tidak bisa bermain-main dengan kualitas pendidikan dan keselamatan generasi masa depan. Pemerintah daerah dan dinas terkait harus segera bertindak demi menjaga integritas proses pembangunan dan perbaikan infrastruktur sekolah.
Renovasi sekolah seharusnya menjadi langkah positif untuk mendukung kemajuan pendidikan, bukan malah menjadi ajang penyalahgunaan anggaran dan kesempatan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
(Tim redaksi)