JAKUT -Penemuan jasad seorang Asisten Rumah Tangga (ART) berinisial NN (55) di dalam toren rumah di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Rabu (23/10) menyisakan berbagai pertanyaan, terutama mengenai komunikasi terakhir antara NN dan sopir yang bekerja di rumah tersebut. Dalam chat yang diperoleh, terlihat adanya interaksi yang mengindikasikan keakraban sekaligus kecurigaan yang muncul menjelang peristiwa tragis tersebut.
Chat Antara NN dan Sopir
Dalam chat yang diambil dari telepon seluler NN, terdapat beberapa pesan yang menunjukkan rencana NN untuk membersihkan toren. Pada siang hari sebelum kejadian, NN mengajak sopir untuk melakukan pembersihan. “Ayo, kita bersihkan toren. Sudah lama tidak dibersihkan,” tulis NN.
Sopir tersebut, yang telah bekerja di rumah itu selama bertahun-tahun, menjawab, “Mungkin lebih baik besok pagi, Bu. Sekarang panas banget, nanti capek.” Meskipun sopir tersebut bersikap hati-hati dan menyarankan agar pekerjaan dilakukan di waktu yang lebih nyaman, NN tetap bersikeras untuk melakukannya pada hari itu.
Pengalaman Harian dan Keakraban
Saksi sopir menceritakan bagaimana hubungan mereka terjalin. “Saya sudah bekerja di rumah itu selama lima tahun. NN seperti keluarga bagi saya. Dia selalu memperlakukan saya dengan baik,” ungkapnya. Menurutnya, NN dikenal sebagai sosok yang ceria dan rajin. “Dia selalu bercanda, dan kami sering berbagi cerita. Dia punya banyak pengalaman hidup yang bisa diceritakan,” lanjutnya.
Namun, ada sisi lain dari komunikasi mereka yang mulai mengkhawatirkan. Di hari yang sama dengan rencana pembersihan, NN juga sempat mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kondisi rumah yang sepi dan kurang aman. “Saya merasa aneh, sepertinya rumah ini mulai tidak nyaman. Ada yang mencurigakan,” tulis NN dalam pesan yang ditujukan kepada sopir. Pesan ini menjadi lebih bermakna setelah kejadian tragis yang menimpanya.
Momen Terakhir dan Penemuan Jasad
Ketika sopir tiba keesokan harinya untuk menjalankan tugasnya, ia mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. Merasa khawatir, ia menggunakan pintu samping dan terus memanggil NN. Namun, tidak ada jawaban. “Saya merasa ada yang tidak beres, karena NN biasanya selalu menyahut ketika saya datang,” ungkap sopir dengan nada cemas.
Setelah naik ke lantai tiga dan menemukan tutup toren yang tergeletak, ia melihat ke dalam dan menemukan jasad NN. “Saya benar-benar syok. Tak ada yang bisa saya katakan. Saya langsung menghubungi pihak keamanan dan polisi,” kenangnya.
Investigasi dan Harapan Keadilan
Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti. Saat ini, penyelidikan masih berlangsung, dan autopsi jasad NN sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kematian. Sopir berharap agar kasus ini segera terpecahkan, dan keadilan bagi NN dapat ditegakkan. “Dia tidak layak mendapatkan akhir seperti ini. Saya ingin orang yang bertanggung jawab ditangkap,” tegasnya.
Penutup
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap keselamatan pekerja rumah tangga dan meningkatkan kesadaran akan lingkungan yang aman bagi mereka. Komunikasi terakhir antara NN dan sopir menggambarkan hubungan yang erat, namun juga memperlihatkan potensi bahaya yang mungkin tidak terduga. Kini, harapan akan keadilan menjadi pendorong bagi pihak berwenang untuk menyelidiki lebih lanjut dan memastikan bahwa kebenaran terungkap.
(N/014)