PADANG SIDIMPUAN — Turnamen sepak bola Junaidi Cup U-40 Tahun resmi digelar di Stadion H.M. Nurdin (eks Stadion Naposo), Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Kompetisi ini diikuti oleh 10 tim legend, sembilan di antaranya berasal dari Kota Padangsidimpuan dan satu tim tamu dari Kabupaten Tapanuli Selatan, yaitu Korpri FC, yang dimotori langsung oleh Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu.
Turnamen ini terbagi dalam dua grup. Pool A berisi Mitra Melati, Bina Remaja, Bused, Korpri Tapsel, dan Multi Jaguar. Sementara Pool B terdiri dari PSSM Salambue, Soccer Kolong, All Stars, Sidimpuan Legend, dan Halak Hita FC.
Baca Juga: 30 Kode Redeem FC Mobile EA Sports Hari Ini 3 Oktober 2025, Klaim XP Boost hingga Coin Bonus Gratis! Tiga tim terbaik dari masing-masing pool akan melaju ke babak enam besar. Pertandingan dijadwalkan berlangsung tiga kali dalam seminggu—setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Turnamen ini digagas oleh Junaidi, mantan pemain legendaris Kota Padangsidimpuan yang dikenal sebagai pesepak bola andalan "Pesitas" di era kejayaannya. Kini, melalui ajang ini, ia ingin menghidupkan kembali semangat olahraga dan kebersamaan di kalangan mantan pemain Tabagsel.
"Turnamen ini bukan sekadar pertandingan, tetapi ajang silaturahmi antar sesama pemain lama. Kami ingin mengingatkan kembali kenangan masa-masa bermain bola, sekaligus memberi contoh kepada generasi muda bagaimana bermain dengan sportivitas dan kebersamaan," ujar Junaidi, selaku sponsor utama turnamen.
Ia juga berharap turnamen ini dapat menjadi kegiatan tahunan dan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
Ketua panitia pelaksana, Rahmad Ramadan Nasution atau yang akrab disapa Capu, menyampaikan apresiasinya atas dukungan semua pihak, terutama kepada Junaidi yang telah memprakarsai kegiatan ini.
"Kami berharap turnamen Junaidi Cup U-40 ini dapat menjadi agenda tetap setiap tahun. Selain mempererat persaudaraan antar mantan pemain, kegiatan seperti ini juga penting karena turnamen sepak bola di Sidimpuan sudah sangat jarang diadakan, baik oleh pemerintah maupun asosiasi," ungkap Rahmad.
Ia juga menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat olahraga di kalangan senior dan menumbuhkan teladan bagi pemain muda di wilayah Tabagsel.
Melalui turnamen ini, para legenda sepak bola Tabagsel diharapkan dapat menunjukkan bahwa semangat olahraga tidak pernah padam.
Di tengah minimnya kompetisi lokal, Junaidi Cup menjadi simbol kebersamaan dan bukti bahwa kecintaan terhadap sepak bola tak mengenal usia.