LUMAJANG – Kecelakaan air kembali terjadi di Sungai Bondoyudo, Kabupaten Lumajang, yang merenggut nyawa seorang warga setempat, Musidi (76). Musidi dilaporkan hilang pada Sabtu (14/12/2024) setelah terseret arus deras saat hendak menyeberangi sungai menggunakan ban dalam mobil.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Hendro, seorang saksi yang melihat tubuh Musidi mengambang di sungai dengan berpegangan pada ban. “Pagi itu saya lihat kayak ada orang keseret sambil pegang ban, tapi ini kan deras airnya jadi cepet, baju biru bapak-bapak tenggelam,” kata Hendro, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut.Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengonfirmasi bahwa korban yang ditemukan adalah Musidi. Identifikasi dilakukan setelah pihak keluarga melaporkan kehilangan Musidi dengan ciri-ciri yang sesuai dengan penjelasan saksi.”Identifikasi berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan keluarga dan saksi yang melihat ini kami konfirmasi korban adalah Kakek Musidi,” ujar Yudhi.
Menurut keterangan keluarga, Musidi berangkat untuk menarik amal di Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, dan biasanya menyebrangi Sungai Bondoyudo menggunakan ban. Namun, pada saat kejadian, arus sungai sedang sangat deras, yang kemungkinan menyebabkan Musidi terseret arus.BPBD Lumajang langsung menerjunkan tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan korban hingga ke Pantai Maleman. Pencarian melibatkan dua unit perahu karet. Namun, hingga berita ini diturunkan, baik Musidi maupun korban sebelumnya, Sunarya (55), yang terseret arus bulan lalu, belum ditemukan.”Pencarian masih kita lakukan, semoga segera ditemukan. Tim masih bekerja keras, semoga tidak hujan agar arus tidak semakin deras,” pungkas Yudhi.Kejadian ini menjadi peringatan bagi warga untuk lebih berhati-hati saat berada di sekitar aliran sungai, terutama di musim penghujan ketika arus air cenderung lebih deras dan berbahaya.(JOHANSIRAIT)