JAKARTA -Hingga Jumat (17/1), sebanyak 8 keluarga korban kebakaran di Glodok Plaza yang terjadi pada Rabu malam (15/1) telah melapor ke posko antemortem Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka melaporkan anggota keluarga yang hilang dalam insiden kebakaran hebat tersebut.
Kabid Yandokpol Rumah Sakit Polri, Kombes Hery Wijatmoko, menjelaskan bahwa dua dari delapan keluarga tersebut telah memberikan sampel DNA pembanding untuk mempermudah identifikasi korban. “Masuk laporan ada 8 keluarga. Dari 8, sudah diambil 2 sampel DNA, misalnya jika korban anak, maka DNA orang tua yang diambil sebagai pembanding,” ujar Kombes Hery kepada wartawan.
Proses pengambilan sampel DNA tidak hanya terbatas pada tes langsung dari tubuh keluarga korban, tetapi juga dapat menggunakan barang-barang pribadi korban, seperti pakaian atau topi yang belum dicuci, untuk digunakan dalam pencocokan identitas.
Hery menambahkan bahwa tim dari Pusdokkes Biro Dokpol juga telah bekerja untuk membantu proses identifikasi. “Kami harapkan semakin banyak keluarga yang melapor, sehingga dapat membantu proses identifikasi lebih lanjut,” tambahnya.
Proses identifikasi jenazah yang telah dibawa ke RS Polri diperkirakan memakan waktu sekitar satu minggu, mengingat kondisi jenazah yang terbakar parah. Kepala RS Polri Brigjen Prima Heru mengungkapkan bahwa pemeriksaan DNA kemungkinan besar akan digunakan untuk mengidentifikasi korban. “Karena kondisi jenazah terbakar, proses identifikasi bisa memakan waktu hingga satu minggu,” ujarnya.
Brigjen Prima juga menyarankan agar keluarga yang melapor membawa sampel DNA pembanding, seperti data gigi, sidik jari, atau sampel DNA dari keluarga dekat, guna mempercepat proses identifikasi.
Pada Jumat pagi, sudah ada lima kantong jenazah korban kebakaran yang tiba di RS Polri. Saat ini, terdapat 14 orang yang masih dilaporkan hilang setelah kebakaran di Glodok Plaza.
(N/014)