Suardi, Sopir Ambulans yang Turunkan Jenazah Bayi di SPBU!

BITVonline.com - Rabu, 17 Juli 2024 05:26 WIB

KALBAR -Insiden tragis di Sintang, Kalimantan Barat, memunculkan gelombang kecaman dan perdebatan setelah seorang sopir ambulans RSUD AM Djoen Sintang, Suardi, memutuskan untuk menurunkan jenazah seorang bayi di sebuah SPBU setempat. Insiden ini mencuat ke permukaan setelah sebuah video viral menggambarkan momen yang mengguncang hati banyak orang.

Suardi, dalam pembelaannya, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut dipicu oleh perbedaan pemahaman tentang biaya operasional ambulans. “Peristiwa ini berawal dari perbedaan persepsi mengenai harga BBM. Ambulans yang saya operasikan menggunakan Dexlite dengan harga Rp 14.900 per liter, sedangkan biaya ambulans yang ditanggung pemerintah hanya Rp 9.500,” jelas Suardi dalam penjelasannya kepada media.

Pihak keluarga korban, bagaimanapun, telah membayar biaya ambulans sebelumnya, yang menurut mereka sudah mencakup semua biaya yang diminta. Namun, konflik muncul ketika Suardi meminta tambahan biaya untuk BBM, yang tidak disetujui oleh keluarga karena dianggap telah melunasi di kasir rumah sakit.

“Saya meminta penggantian biaya BBM kepada keluarga pasien, namun mereka menunjukkan surat yang menyatakan bahwa biaya telah dibayarkan,” tambah Suardi.

Ketegangan semakin meningkat ketika tidak ada titik temu, dan Suardi memutuskan untuk menurunkan jenazah di SPBU sebagai respons atas ketidaksepakatan tersebut. Keputusannya ini menuai kecaman luas dari masyarakat dan memicu respons tegas dari pihak rumah sakit dan otoritas terkait.

Direktur RSUD AM Djoen Sintang, Ridwan Pane, menegaskan bahwa tindakan Suardi merupakan pelanggaran serius terhadap prosedur yang berlaku di rumah sakit. “Kami telah mengambil langkah tegas sesuai kronologi yang terjadi, karena tindakan ini tidak mencerminkan standar pelayanan kami,” ujar Ridwan.

Sementara itu, reaksi publik terhadap kejadian ini sangat beragam, dengan banyak pihak mengecam tindakan Suardi sebagai bentuk penelantaran dan ketidakprofesionalan. Kasus ini juga menyoroti pentingnya transparansi dalam biaya-biaya terkait layanan kesehatan, serta perlunya penegakan hukum yang adil dalam menangani insiden-insiden seperti ini.

Keluarga korban, dalam kesedihan mendalam, berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi sistem kesehatan dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik dan menghindari insiden serupa di masa depan.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Olahraga

Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB, Golkar Serahkan ke Proses Hukum

Olahraga

Ramadan Meningkatkan Aktivitas E-Commerce: Peluang dan Tantangan bagi UMKM

Olahraga

Peredaran Uang Palsu Marak Jelang Lebaran, Dua Pelaku Ditangkap di Lembang

Olahraga

Modus Polisi Palsu: Dua Pria Ditangkap Usai Curi Barang Warga di Tanah Abang

Olahraga

Penyegelan 9 Lokasi di Gunung Geulis-Puncak: Zulhas Tegaskan Lahan Harusnya Perkebunan

Olahraga

Ketum KSJ Desak Polres Batu Bara Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Tegaskan Pelaku Kekerasan Seksual Harus Ditangkap!