Menteri Karding: Prabowo Biayai Retreat Menteri di Akmil Dengan Uang Pribadi

BITVonline.com - Senin, 28 Oktober 2024 03:15 WIB

MAGELANG -Acara pembekalan atau retreat yang diadakan untuk para menteri, wakil menteri, dan staf khusus di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang resmi berakhir pada Minggu, 27 Oktober 2024. Retreat ini berlangsung selama empat hari dan menarik perhatian publik, terutama karena pembiayaan acara yang disebutkan berasal dari kocek pribadi Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, mengonfirmasi mengenai pembiayaan tersebut. “Iya, betul Pak Prabowo yang membiayainya sendiri,” ujarnya melalui pesan singkat pada Senin, 28 Oktober.

Aktivitas Retreat

Acara retreat dimulai pada 24 Oktober 2024, di mana para peserta diberangkatkan menuju Akmil menggunakan pesawat Super Hercules untuk para menteri, sementara wakil menteri menaiki pesawat TNI Angkatan Udara. Selama di lokasi, mereka mengikuti berbagai kegiatan yang dirancang untuk memperkuat ikatan tim dan meningkatkan kepemimpinan.

Aktivitas yang diikuti meliputi senam, baris berbaris, parade senja, hingga sesi pembekalan materi. Para peserta tinggal di tenda-tenda yang didirikan di area Borobudur International Golf, sebuah lokasi yang dipilih untuk memberikan suasana yang berbeda dan meningkatkan fokus serta disiplin.

Disiplin yang Ketat

Retreat ini menerapkan aturan yang sangat ketat. Para peserta diwajibkan bangun setiap hari pada pukul 4 pagi, di mana bunyi sirine menjadi tanda dimulainya aktivitas. Tidak ada asisten yang membangunkan; semua harus mematuhi waktu yang ditentukan dengan disiplin tinggi.

Aturan ketat ini juga berlaku saat waktu makan. Peserta diharuskan untuk berhenti makan ketika lonceng tanda waktu makan berbunyi, menunjukkan bahwa kedisiplinan menjadi nilai penting yang ditekankan selama retreat.

Pesan Kepemimpinan

Dalam sesi pembekalan malam, Prabowo menyampaikan pentingnya azas kepemimpinan yang menekankan bahwa pemimpin harus dapat memberikan contoh bagi bawahannya. “Karena azas kepemimpinan kita adalah ing ngarso sung tulodho. Kalau anak buah basah, pimpinan harus basah. Kalau anak buah kepanasan, pimpinan harus kepanasan. Kalau anak buah lapar, pemimpin harus merasa lapar juga. Itu adalah azas kepemimpinan kita,” ungkapnya di ruang makan Husen, Akademi Militer, pada Jumat, 25 Oktober.

Pesan ini mencerminkan pendekatan kepemimpinan yang inklusif dan responsif, di mana para pemimpin diharapkan untuk tidak hanya memimpin dari depan, tetapi juga merasakan apa yang dirasakan oleh tim mereka.

Retreat ini tidak hanya menjadi ajang pembekalan untuk para menteri, tetapi juga menjadi simbol komitmen kepemimpinan yang diusung oleh Prabowo Subianto. Dengan disiplin yang diterapkan, diharapkan para pemimpin dapat membawa semangat baru dalam menjalankan tugas mereka di kabinet dan memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa di tengah tantangan yang ada, pemerintah tetap berupaya memperkuat sinergi dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Masyarakat pun diharapkan dapat melihat dampak positif dari langkah-langkah yang diambil oleh kabinet di masa mendatang.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Nasional

Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan

Nasional

Daud Yordan, Petinju dan Anggota DPD RI, Siap Tantang George Kambosos Jr di Australia

Nasional

Bima Arya Beberkan Pembicaraan Pramono dengan Kemendagri Terkait Retreat Kepala Daerah

Nasional

Basuki Hadimuljono Usulkan Lahan Gratis untuk Kedutaan di IKN, Ini Tanggapan Menteri ATR/BPN

Nasional

Wapres Gibran Blusukan ke Warga Surakarta, Serap Aspirasi Langsung dari Masyarakat

Nasional

Pemerintah Targetkan Penertiban 3,7 Juta Hektar Lahan Sawit Bermasalah Tahun Ini