JAKARTA — Bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari organisasi non-pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk korban banjir di Kota Medan, Sumatera Utara, dipastikan tidak jadi dikembalikan.
Pemerintah memutuskan bantuan tersebut disalurkan melalui Muhammadiyah.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat.
Baca Juga: Pemkot Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UAE, Pemerintah Pusat Jadi Alasan Penyaluran bantuan akan dilakukan oleh Muhammadiyah Medical Center yang telah membuka posko kemanusiaan di Medan.
"Beras ini diserahkan kepada Muhammadiyah Medical Center. Dan nanti Muhammadiyah yang akan membagikan kepada masyarakat," ujar Tito dalam konferensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 19 Desember 2025.
Menurut Tito, Muhammadiyah telah lebih dulu aktif dalam penanganan dampak banjir dan longsor di Medan, sehingga dinilai tepat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut secara langsung kepada warga terdampak.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Rico Waas menyatakan bantuan beras dari UEA itu dikembalikan ke pihak pemberi.
Alasannya, pemerintah pusat belum mengeluarkan keputusan resmi terkait penerimaan bantuan dari pihak asing.
"Kami kembalikan kepada Uni Emirat Arab. Kota Medan tidak menerima," kata Rico pada Kamis, 18 Desember 2025.
Rico juga menyebut pengembalian dilakukan setelah adanya koordinasi dengan pemerintah pusat, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian terkait.
Namun, pernyataan tersebut kemudian diluruskan setelah pemerintah memastikan bantuan tidak dikembalikan, melainkan dialihkan mekanisme penyalurannya.
Dengan keputusan ini, bantuan beras dari UEA telah berada di tangan Muhammadiyah dan akan segera didistribusikan kepada korban banjir di Medan.*(k/dh)