ACEH – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh mempercepat pemulihan jaringan jalan dan jembatan yang terdampak banjir bandang dan longsor di berbagai wilayah Provinsi Aceh.
Upaya ini bertujuan memastikan konektivitas antarwilayah kembali normal dan distribusi logistik berjalan lancar.
Menteri PU, Dody Hanggodo, mengatakan akses utama, seperti Jalan Genting Gerbang-Celala-Batas Aceh Tengah/Nagan Raya, kini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua.
Baca Juga: Kolaborasi Polri-Pelni, Ratusan Personel dan Logistik Disalurkan ke Lokasi Bencana Sumatera "Kami terus berupaya agar seluruh ruas jalan dan jembatan dapat segera fungsional kembali. Infrastruktur adalah urat nadi pergerakan masyarakat dan logistik," ujarnya, Rabu (17/12/2025).
Selain itu, ruas Jalan Kota Banda Aceh-Meureudu dan Meureudu-Batas Pidie Jaya/Bireuen juga telah pulih.
Jembatan yang sempat runtuh kini sudah selesai ditimbun atau dipasangi jembatan darurat (bailey).
Di wilayah timur Aceh, jalur Lhokseumawe-Kota Langsa telah bersih dari sedimen, sementara akses Kota Langsa-Kota Kuala Simpang ditargetkan rampung 19 Desember 2025.
Kementerian PU juga terus menangani ruas Jalan Bireuen-Batas Bener Meriah/Aceh Tengah yang terdampak kerusakan parah akibat tujuh jembatan rusak dan beberapa titik longsor.
Penanganan ruas Jalan Blangkejeren-Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara ditargetkan rampung 28 Desember 2025, sedangkan jalur Batas Gayo Lues-Kota Kutacane diharapkan fungsional pada 30 Desember 2025.
Dody menegaskan, percepatan perbaikan jalan dan jembatan menjadi prioritas untuk mendukung mobilitas masyarakat serta percepatan pemulihan pascabencana.
"Setiap hari kami memantau progres lapangan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman," katanya.
Dengan upaya tersebut, diharapkan seluruh akses vital di Aceh kembali normal menjelang akhir Desember, memastikan kebutuhan logistik, layanan kesehatan, dan aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu lebih lama.*