SURABAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda mengumumkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jawa Timur akan berlangsung hingga 31 Desember 2025.
Operasi ini difokuskan pada wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi dan kawasan rawan bencana.
Kasi Datin BMKG Juanda, Andre Wijaya, mengatakan OMC bertujuan untuk menekan curah hujan ekstrem, mendukung evakuasi, dan mempercepat pemulihan wilayah terdampak.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada! Tiga Siklon Mengepung Indonesia "Tujuan diadakannya operasi modifikasi cuaca adalah untuk memitigasi semakin parahnya kondisi di suatu wilayah yang sedang terdampak bencana," ujar Andre, Selasa (16/12/2025).
Wilayah fokus operasi meliputi kawasan rawan bencana seperti Gunung Semeru, Malang Kota yang sebelumnya terjadi banjir, serta daerah rawan longsor.
OMC dilakukan bertahap, menyesuaikan pertumbuhan awan. Jika awan mendekati wilayah rawan bencana, BMKG melakukan penyemaian agar hujan turun di lokasi aman, seperti perairan atau laut.
Andre juga mengimbau masyarakat untuk menghindari daerah rawan longsor dan banjir sementara waktu, serta berhati-hati saat berkendara, terutama saat hujan atau cuaca ekstrem.
Sebelumnya, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa OMC telah dilakukan di enam provinsi, mampu menurunkan curah hujan hingga 20–50 persen.
Metode yang digunakan meliputi penyemaian awan dengan NACL agar hujan turun di lokasi aman, serta kapur tohor (CaO) untuk memecah awan agar intensitas hujan tidak berlebihan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mitigasi bencana dan pengendalian dampak cuaca ekstrem di Indonesia.*
(k/dh)