LANGKAT — Di tengah derasnya banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat, cahaya harapan kembali menyinari masyarakat terdampak.
Lembaga Amil Zakat Nasional Dewan Dakwah (Laznas Dewan Dakwah) bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan hasil donasi masyarakat Indonesia kepada warga Dusun II Benteng, Desa Paya Perupuk, serta Dusun III Desa Lalang, Kecamatan Tanjung Pura, pada Jumat (12/12).
Tim relawan yang diterjunkan langsung terdiri dari Ustadz Zulfahri Ibrahim dan Ustadz Radi, membawa amanah rakyat Indonesia berupa paket sembako, makanan ringan, dan berbagai kebutuhan mendesak bagi warga yang hingga kini masih merasakan dampak berat banjir.
Baca Juga: MIN 5 Pidie Jaya Hilang Disapu Banjir, Lokasi Kini Jadi Sungai Dalam misi kemanusiaan ini, Laznas Dewan Dakwah juga didampingi sejumlah tokoh dan aktivis sosial: Agung Kurniawan, Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Kabupaten Langkat; Ariswan dan Mika Andrean, Koordinator dan Sekretaris Presidium Rakyat Membangun Peradaban (PERMADA); serta Sri Astuti, aktivis sosial yang turut aktif membantu masyarakat.
Suasana haru mewarnai proses penyerahan bantuan. Banyak warga tidak mampu menyembunyikan rasa syukur atas kepedulian yang terus mengalir dari berbagai penjuru Indonesia.
Dalam penyampaiannya, Ustadz Zulfahri menegaskan bahwa semua bantuan ini adalah buah dari solidaritas nasional.
"Bantuan ini adalah amanah dari saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. Semoga dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak. Mari kita terus berdoa agar musibah ini segera berlalu. Semoga Allah memulihkan keadaan, memperbaiki tatanan kehidupan, dan menguatkan kita dalam menghadapi ujian," ujarnya.
Di tengah semakin besarnya tantangan zaman, aksi gotong royong dan solidaritas ini menjadi bukti bahwa kebaikan tidak pernah padam.
Ketika hati-hati baik bersatu, tercipta kekuatan besar yang mampu menumbuhkan harapan baru bagi mereka yang sedang diuji bencana.
Aksi Laznas Dewan Dakwah bersama berbagai elemen masyarakat hari ini bukan hanya sebatas penyaluran bantuan, tetapi juga simbol persatuan dan kepedulian yang memperkuat jati diri bangsa.
Karena sejatinya, bangsa yang besar tak hanya dibangun oleh prestasi, tetapi oleh kepedulian yang saling menguatkan.*