JAKARTA – Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan kesiapannya untuk menjadi negara pertama yang mengirim bantuan kemanusiaan ke wilayah Sumatera yang terdampak banjir dan longsor.
Namun, pengiriman bantuan tersebut masih menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah Indonesia.
Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, menyampaikan hal ini dalam media gathering di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Baca Juga: Bencana Beruntun di Sumatera, ICMI Dorong Pembentukan Satgas Nasional "Kami akan selalu mendukung permintaan Indonesia, asalkan mereka menyatakan 'ya, Indonesia terbuka untuk upaya internasional', kami akan menjadi yang pertama menanggapi," kata Dubes Al Dhaheri, dikutip Sabtu (6/12/2025).
Menurut Dubes, UEA telah menerima komunikasi awal dari kabinet Indonesia dan akan terus berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri serta pemerintah provinsi terdampak terkait pengiriman bantuan.
Ia menegaskan bahwa UEA memiliki hubungan baik dengan provinsi-provinsi di Sumatera, sehingga logistik bantuan dapat disalurkan secara efektif jika Indonesia membuka akses.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa Indonesia masih mampu menangani bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat secara mandiri.
"Bantuan dari negara sahabat saat ini belum diperlukan, namun kami sangat menghargai kepedulian mereka," ujarnya.
Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal mencapai 914 jiwa di tiga provinsi terdampak. Jumlah ini meningkat 47 jiwa dibandingkan laporan sebelumnya.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menambahkan bahwa stok pangan untuk para korban bencana masih mencukupi.
UEA tetap menunggu sinyal resmi dari pemerintah RI untuk melaksanakan bantuan kemanusiaan.
Hal ini menegaskan pentingnya koordinasi internasional dalam penanganan bencana skala besar, tanpa mengurangi kemandirian penanganan nasional.*