JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani angkat suara terkait desakan publik agar DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut akar masalah banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Salah satu isu yang mencuat adalah temuan gelondongan kayu diduga hasil pembalakan liar di sejumlah lokasi terdampak.
Puan menegaskan bahwa pembahasan mengenai Pansus akan dilakukan setelah seluruh proses penanganan bencana tuntas.
Baca Juga: PLN: 80 Persen Listrik di Aceh Pulih Pascaruntuhnya 12 Tower Transmisi "Nanti setelah bencana ini selesai diatasi, baru kita bicara tentang Pansus," kata Puan di Jakarta, Sabtu, 6 Desember 2025.
Menurut Puan, seluruh pihak perlu memprioritaskan penyelamatan warga terdampak serta pemulihan akses yang rusak akibat bencana.
DPR, kata dia, tidak ingin penyelidikan politis mengganggu langkah penyelamatan yang tengah dilakukan pemerintah pusat, pemda, dan lembaga terkait.
"Saat ini yang terpenting adalah fokus terhadap penanganan bencana dan membantu korban terdampak. Hal-hal di luar itu akan dibahas kemudian," ujarnya.
Puan mengungkapkan bahwa Komisi IV DPR telah menggelar rapat kerja dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk membahas rangkaian bencana di Sumatera.
Rapat itu mencakup evaluasi terkait tata kelola hutan, pengawasan kawasan konservasi, serta dugaan aktivitas pembalakan liar.
"Walaupun kemarin Komisi IV sudah memanggil Menteri Kehutanan untuk melakukan evaluasi-evaluasi, kami akan mendengar kembali laporannya dan menindaklanjuti setelah penanganan bencana selesai," kata Puan.
Temuan tumpukan gelondongan kayu di sejumlah titik banjir dan longsor menjadi sorotan publik.
Banyak pihak menduga maraknya aktivitas penebangan hutan menjadi salah satu penyebab meluasnya dampak bencana.