JAKARTA – Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan kesiapan penuh untuk memberikan bantuan kepada Indonesia terkait bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025) malam.
Al Dhaheri menegaskan, "UEA akan selalu mendukung Indonesia, dan akan selalu memberikan dukungan penuh dalam kegiatan kemanusiaan dan manajemen krisis."
Baca Juga: Update Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumut-Sumbar, BNPB: 883 Orang Meninggal, 520 Masih Hilang Ia menambahkan bahwa pemerintah UEA telah memberi arahan untuk berkoordinasi dengan otoritas Indonesia dalam upaya bantuan.
Meski demikian, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum menetapkan status darurat nasional di wilayah terdampak, sehingga bantuan internasional belum dapat masuk secara luas.
"Jika Indonesia menyatakan terbuka untuk upaya internasional, kami akan menjadi yang pertama menanggapi," ujar Al Dhaheri.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana alam di Sumatra telah menelan sedikitnya 867 korban meninggal dunia, 512 orang hilang, dan ribuan lainnya luka-luka.
Puluhan ribu rumah, fasilitas umum, jembatan, serta infrastruktur penting juga mengalami kerusakan parah.
Menanggapi kesiapan bantuan luar negeri, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemerintah saat ini masih mampu menangani bencana dengan sumber daya dalam negeri.
"Untuk sementara ini belum ada kebutuhan bantuan luar negeri, meskipun kami menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kesiapan negara sahabat," ujar Prasetyo.
Prasetyo menambahkan, stok pangan dan pasokan BBM di wilayah terdampak masih mencukupi, dan distribusi terus dilakukan melalui koordinasi dengan Pertamina, termasuk menggunakan cara-cara nonkonvensional bila diperlukan.
Pemerintah juga menyiapkan anggaran darurat sebesar Rp 500 miliar dalam APBN untuk penanganan bencana.