JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hingga Jumat (5/12/2025) sore, tercatat 867 orang tewas, 521 orang masih hilang, dan 4.200 orang mengalami luka-luka akibat banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi tersebut.
Data ini bersumber dari situs dashboard penanganan darurat BNPB.
Baca Juga: Cak Imin Turun Tangan, Pastikan Pemulihan Akses ke Gayo Lues Jadi Prioritas Pemerintah Selain korban jiwa, bencana juga menyebabkan 835 ribu warga mengungsi, dengan jumlah pengungsi terbanyak berada di Aceh Tamiang, yaitu sekitar 281.300 jiwa.
Kerusakan infrastruktur juga cukup parah.
BNPB mencatat 121 ribu unit rumah rusak, 405 jembatan, 270 fasilitas kesehatan, 509 fasilitas pendidikan, serta 1.100 fasilitas umum terdampak bencana.
Hingga kini, sejumlah ruas jalan di Aceh, Sumut, dan Sumbar masih terputus, sementara aliran listrik dan komunikasi di daerah terdampak belum sepenuhnya pulih.
BNPB memperingatkan bahwa angka korban tewas, hilang, dan pengungsi bisa bertambah seiring proses evakuasi, pembersihan material banjir, dan longsor terus dilakukan.
Pemerintah daerah bersama relawan juga masih fokus pada penyelamatan warga serta distribusi bantuan darurat.
Korban terbanyak berada di Agam, Sumatera Barat, yakni 156 jiwa.
Pemerintah terus memperkuat koordinasi dengan berbagai instansi untuk mempercepat penanganan darurat serta memulihkan akses dasar bagi masyarakat terdampak.
Bencana ini menjadi peringatan penting bagi kesiapsiagaan di wilayah rawan banjir dan longsor.