JAKARTA – PT Agincourt Resources (PTAR) aktif memberikan bantuan bagi korban banjir bandang di Desa Garoga, Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sejak hari pertama bencana, perusahaan mengerahkan tim SAR, membuka akses jalan yang terputus, dan mendirikan posko pengungsian lengkap dengan tenda darurat, dapur umum, dan klinik masyarakat.
Dalam keterangan resmi pada Kamis (4/12/2025), PTAR menyebut pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pemangku kepentingan setempat untuk memaksimalkan evakuasi dan pemulihan.
Baca Juga: Desa Tolang Julu Tapsel Terlupakan, Sepekan Setelah Banjir Bandang Perusahaan menegaskan bahwa banjir dan longsor bukan akibat aktivitas tambang Emas Martabe.
Penyebab utama bencana, menurut PTAR, adalah curah hujan ekstrem akibat Siklon Senyar dan penyumbatan masif kayu gelondongan di Sungai Garoga.
"Curah hujan ekstrem ini merupakan kejadian maksimum yang tidak pernah terjadi setidaknya dalam 50 tahun terakhir," kata manajemen PTAR.
Banjir bandang melanda Desa Garoga dan sejumlah desa lain, seperti Huta Godang, Batu Horing, dan Aek Ngadol Sitinjak.
Puluhan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih hilang akibat derasnya material lumpur dan kayu yang menyumbat aliran sungai di jembatan utama Garoga.
Meski aliran Sub-DAS Aek Pahu bertemu dengan Sungai Garoga, PTAR menegaskan operasional tambang berada jauh di hilir dan tidak memicu banjir.
"Lima belas desa lingkar tambang di Aek Pahu justru menjadi pusat pengungsian dan tidak terdampak signifikan," ujarnya.
PTAR menyampaikan belasungkawa kepada korban dan menekankan seluruh kegiatan tambang telah sesuai dengan aturan perlindungan lingkungan di Areal Penggunaan Lain (APL).*
(dw/dh)