BANDA ACEH – Gubernur Aceh H. Muzakkir Manaf atau Mualem menyindir sejumlah kepala daerah yang mengaku tak mampu menangani banjir bandang dan longsor yang melanda provinsi itu.
Kamis (4/12/2025), Mualem menegaskan, "Saya menginstruksikan kepada seluruh bupati dan walikota di Aceh yang cengeng mundur saja, ganti yang lain apa salahnya."
Gubernur meminta agar para kepala daerah proaktif dalam membantu masyarakat terdampak, tanpa lari dari tanggung jawab.
Baca Juga: Menteri ESDM Pastikan Tambang Tak Jadi Penyebab Banjir Sumbar, Pemeriksaan Aceh-Sumut Berlanjut "Jangan ambil alasan tidak tahu. Kita harus proaktif membantu masyarakat," ujar Mualem.
Banjir yang melanda Aceh sejak 22 November 2025 menyebabkan kerusakan parah di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireun, Takengon, hingga Bener Meriah.
Ribuan rumah warga rusak atau hilang, sementara pemerintah provinsi telah menyalurkan bantuan sembako dan air minum ke sejumlah titik terdampak.
Empat kepala daerah sebelumnya menyatakan tidak sanggup menangani bencana, yaitu Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi, dan Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil.
Ismail A. Jalil menyampaikan, minimnya bantuan dari pemerintah pusat dan pihak swasta membuat penanganan banjir di Aceh Utara semakin sulit. "Kami hanya ada beras, mi instan, dan telur dalam jumlah sedikit. Saya sudah kerahkan semua uang daerah, tapi tidak cukup," katanya.
Gubernur Mualem memastikan pemerintah provinsi akan terus menyalurkan bantuan dan mempersiapkan rehabilitasi pasca-banjir.
Namun, ia menekankan pentingnya koordinasi seluruh pihak, termasuk pemerintah kabupaten, untuk menanggulangi bencana.*
(tn/dh)