TAPANULI TENGAH – Desa Tukka, Kecamatan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, nyaris lumpuh setelah banjir bandang mengubah jalanan menjadi aliran sungai.
Kamis (4/12/2025), ketinggian air mencapai 70 sentimeter hingga 1,5 meter di beberapa titik, membawa lumpur dan batang kayu yang menutupi jalan serta merusak rumah warga.
Jalan yang seharusnya menghubungkan Desa Siburuan dengan Desa Tukka kini dipenuhi lumpur dan gelondongan kayu dari Sungai Sigultom.
Baca Juga: Dari Kelas ke Posko: SMK Negeri 1 Sipirok Turun Tangan Bantu Korban Longsor dan Banjir Warga terpaksa membuat saluran darurat untuk mengalihkan air ke lahan pertanian terdampak banjir.
Beberapa rumah rusak parah, atap ambruk, dan bagian dalam rumah tertutup tanah serta lumpur setinggi 15–30 cm.
"Air datang deras dari kawasan Hutanabolon, membawa tanah dan kayu. Jalan sudah seperti sungai, kami sulit bergerak," kata seorang warga.
Bantuan logistik juga terhambat karena akses ke Desa Hutanabolon masih tertutup banjir.
Tim dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan warga setempat berupaya menyalurkan sembako dan kebutuhan pokok, namun sebagian masih terhenti di Desa Tukka.
Banjir ini terjadi setelah bencana serupa melanda beberapa wilayah di Sumatera Utara pekan lalu.
Hingga Rabu (3/12), BNPB mencatat korban meninggal di Aceh, Sumut, dan Sumbar mencapai 807 orang, dengan 647 hilang dan 2.600 luka-luka.
Warga berharap pemerintah dan lembaga penanggulangan bencana segera menyalurkan bantuan dan memperbaiki akses jalan agar daerah terdampak dapat segera pulih.*
(k/dh)