YOGYAKARTA – Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengirimkan bantuan obat-obatan seberat 840 kilogram untuk korban banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatra.
Bantuan ini diambil dari stok cadangan atau buffer stock Dinkes DIY dan difokuskan untuk kebutuhan medis dasar di lokasi bencana.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Gregorius Anung Trihadi, mengatakan, "Kami memiliki buffer stock, dan dengan adanya bencana di Sumatra, sebagian stok bisa digunakan untuk membantu warga terdampak.
Baca Juga: Banjir Sumatera, Wamenhaj Beri Relaksasi Pelunasan Haji 2026 " Obat-obatan yang dikirim mencakup analgesik, antipiretik, obat gatal, multivitamin, dan masker.
Pengiriman dilakukan bertahap melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI AU dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
"Kami bekerja sama dengan MDMC untuk mendistribusikan sebagian obat-obatan tersebut. Kami titipkan untuk disampaikan di Aceh," ujar Anung.
Ia menegaskan, stok obat DIY masih aman karena hanya sebagian yang dikirim keluar daerah.
Di sisi lain, MDMC Muhammadiyah mengerahkan operasi nasional untuk membantu korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Gelombang pertama melibatkan 240 relawan yang terdiri dari Emergency Medical Team (EMT) dari 13 rumah sakit Muhammadiyah–'Aisyiyah, tim psikososial, logistik, SAR, serta staf posko dan data.
Pendekatan berbasis wilayah ditempuh untuk menjawab kebutuhan mendesak penyintas sekaligus menjaga keberlangsungan layanan dasar di lokasi terdampak.
Wakil Sekretaris LRB PP Muhammadiyah, Budi Santoso, menyebut, "Masa tugas relawan pada fase tanggap darurat ditetapkan hingga 5 Januari 2026 dan bisa diperpanjang sesuai kondisi di lapangan."
Pos pelayanan MDMC telah dibuka di tujuh titik di Sumatera Barat, empat titik di Sumut, dan tiga titik di Aceh, menyediakan layanan kesehatan, dukungan psikososial, air bersih, hunian darurat, pendidikan darurat, serta distribusi pangan dan logistik.