MEDAN — Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menargetkan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) dalam empat hari menyusul gangguan sinyal internet akibat banjir dan tanah longsor.
Koordinasi terbaru dilakukan bersama penyelenggara telekomunikasi, yakni Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Smart, dan perwakilan Starlink.
Meutya menyebutkan, hingga Senin (1/12/2025), pemulihan di Sumut dan Sumbar telah mencapai lebih dari 90%, sedangkan Aceh baru pulih sekitar 40%.
Baca Juga: BNPB Catat Daerah Terisolir di Sumatra Barat dan Aceh, Bantuan Darurat Dipercepat "Aceh yang paling terdampak, jumlah BTS yang mati lebih banyak, dan persoalan listrik serta akses ke lokasi menjadi tantangan utama," ujar Meutya dalam konferensi pers di Balai Monitoring Medan.
Pemerintah menargetkan pada 5 Desember 2025, sinyal internet di Aceh akan pulih 75%, dengan catatan ketersediaan listrik dari PLN terpenuhi.
Selain pemulihan melalui jaringan konvensional, pemerintah juga mempercepat pemulihan lewat satelit.
Bakti Komdigi telah menurunkan 10 titik, dengan rencana penambahan 5 titik lagi, sementara Starlink telah menyalurkan 149 titik untuk mendukung akses internet di tiga provinsi terdampak.
Meutya menegaskan, kolaborasi intensif antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan penyedia satelit menjadi kunci percepatan pemulihan layanan digital, terutama untuk mendukung komunikasi darurat dan kebutuhan masyarakat terdampak bencana.*
(d/dh)