ACEH TIMUR – Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, masih terisolasi hingga Senin (1/12/2025) malam akibat longsor setinggi 8 meter yang menutup jalan utama dari Ranto Peureulak ke Peunaron.
Puluhan rumah juga terseret banjir, membuat ribuan warga tidak dapat keluar untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Sejumlah warga mencoba menerobos banjir, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Warga Aceh Timur Terisolasi akibat Banjir Dua Meter: “Kami Mulai Kelaparan” "Kebutuhan yang mendesak saat ini adalah bantuan logistik, karena di pasar tidak ada lagi logistik apapun," ujar seorang warga setempat.
Meskipun satu alat berat telah dikerahkan, pihak berwenang menilai jumlah tersebut belum cukup untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsor.
"Setidaknya dibutuhkan 10 alat berat untuk membuka akses jalan," jelas Muhammad, salah satu petugas evakuasi.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyoroti minimnya bantuan logistik yang diterima wilayahnya.
Menurut dia, bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan PT Medco EP&Malaka belum memadai untuk memenuhi kebutuhan seluruh korban banjir.
Banjir Aceh sebelumnya telah merendam 18 kabupaten/kota.
Hingga kini, kebutuhan bahan pangan di seluruh wilayah terdampak belum tercukupi, menambah urgensi pengiriman bantuan dan evakuasi warga terdampak.*
(k/dh)