JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah masih memantau perkembangan bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa provinsi di Sumatera sebelum memutuskan langkah lebih lanjut terkait kemungkinan penetapan status bencana nasional.
Dalam keterangannya pada Jumat (28/11/2025), Presiden menyatakan fokus utama pemerintah saat ini adalah menyalurkan bantuan bagi wilayah terdampak.
"Kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya," ujar Presiden saat ditanya terkait desakan sejumlah pihak agar status bencana nasional segera ditetapkan.
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Tapanuli Utara, 15 Korban Tewas dan 36 Hilang Pemerintah sebelumnya telah menyalurkan bantuan darurat ke daerah terdampak, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Namun, Presiden menekankan, keputusan penetapan status nasional harus berdasarkan hasil pemantauan lapangan yang akurat.
Selain itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim.
"Pemerintah terus menerus bekerja untuk menyampaikan bantuan segera ke daerah yang bersangkutan. Ini juga mengingatkan kita betapa kita harus waspada dan menjaga lingkungan kita," katanya.
Presiden juga mendorong penguatan literasi lingkungan dalam pendidikan nasional.
Dalam pidatonya di puncak peringatan Hari Guru Nasional 2025, Prabowo menekankan perlunya memasukkan pendidikan tentang perubahan iklim, pemanasan global, dan pengelolaan lingkungan ke dalam kurikulum.
"Ini nanti usaha bersama kita, tiap rumah ikut berperan. Kita harus menjaga hutan, mencegah pembabatan liar, serta memastikan sungai tetap bersih agar mampu menampung debit air ekstrem," ujar Prabowo.
Sejumlah pihak, termasuk anggota DPR RI Komisi V dan VIII serta organisasi masyarakat sipil, mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan status bencana nasional.
Menurut mereka, skala kerusakan dan dampak banjir sudah melampaui kapasitas pemerintah daerah.