JAKARTA- Panitia Seleksi Calon Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) resmi mengumumkan 36 peserta yang lolos tahap Profil Asesmen untuk masa jabatan 2026–2031, tertuang dalam Keputusan Panitia Seleksi Nomor 12/PANSEL-ORI/10/2025 tertanggal 1 Oktober 2025.
Nama-nama peserta dicantumkan berdasarkan urutan abjad mulai dari Abdul Ghoffar, AH Maftuchan, Asnifriyanti Damanik, Auri Adham Putro, Dian Rubianty, Edy Ariansyah, Fadia Fitriyanti, hingga Yeka Hendra Fatika, termasuk tokoh publik seperti I Gusti Ngurah Agung Yuliarta Endrawan, Susianah, Wahidah Suaib, Robertus Na Endi Jaweng, dan Maneger Nasution.
Ketua Panitia Seleksi, Erwan Agus Purwanto, menegaskan peserta yang lolos wajib mengikuti tahapan selanjutnya, yakni wawancara dan tes kesehatan yang digelar pada 27–30 Oktober 2025, dan peserta yang tidak hadir otomatis dinyatakan gugur.
Baca Juga: Syamsul Hilal: Japorman Saragih Punya Idiologi Marhaenis, Dibutuhkan dan Layak Pimpin DPD PDIP Sumut Detail teknis kedua tahapan akan diumumkan pada 17 Oktober 2025 melalui laman resmi Kementerian Sekretariat Negara dan portal APEL Setneg, dan panitia menekankan keputusan yang ditetapkan bersifat final.
Sejumlah nama mendapat perhatian publik karena rekam jejak dan kiprahnya, salah satunya I Gusti Ngurah Agung Yuliarta Endrawan, jaksa senior yang berpengalaman di berbagai lembaga strategis seperti Kejaksaan Agung, OJK, Bakamla, dan KASN, serta memiliki berbagai sertifikasi profesional di bidang audit, forensik, investigasi, pelacakan aset, dan ISO 37001 Anti-Suap.
Agung juga aktif menulis di bidang hukum, kebijakan publik, dan pelayanan publik, serta dikenal konsisten membela ASN yang terzalimi, dan pada 2024 tercatat sebagai Nominator Jaksa Teladan Berintegritas Adhyaksa Award versi detik.com.
Kehadiran Agung dipandang sebagai kesinambungan historis karena Antonius Sujata, jaksa senior yang dikenal sebagai Bapak Ombudsman Indonesia, pernah menjadi atasannya sebelum menjabat Ketua Ombudsman dua periode pertama, memperlihatkan estafet peran jaksa berintegritas dari generasi perintis ke penerus.
Selain Agung, Susianah juga mendapat sorotan sebagai aktivis dengan rekam jejak panjang di Komnas Perempuan, yang kiprahnya dalam advokasi perlindungan perempuan dan kelompok rentan dinilai penting karena Ombudsman kerap menangani maladministrasi berdampak berat pada kelompok marginal.
Nama lain yang menjadi perhatian publik adalah Wahidah Suaib, mantan Anggota Bawaslu RI periode 2008–2012, yang dikenal vokal dalam pengawasan pemilu dan advokasi integritas demokrasi, sehingga pengalaman ini menjadi modal berharga untuk pengelolaan pengaduan publik dan pengawasan lembaga negara.
Robertus Na Endi Jaweng, yang masih menjabat sebagai Anggota Ombudsman RI dan dikenal sebagai akademisi serta pengamat kebijakan publik melalui kiprahnya di KPPOD, dianggap mewakili wajah insider sehingga publik berharap ada kombinasi pengalaman lama dengan figur baru yang segar.
Sementara itu, Maneger Nasution, mantan Komisioner Komnas HAM 2012–2017, juga masuk daftar karena aktif dalam advokasi HAM dan masyarakat sipil, meski fokus kiprahnya lebih banyak pada isu hak asasi manusia dibanding aspek teknis pengawasan pelayanan publik.
Seleksi kali ini menampilkan keragaman latar belakang calon mulai dari jaksa, akademisi, aktivis HAM, pengawas pemilu, hingga tokoh perempuan, dan kompetisi pun dipastikan berlangsung ketat.