DENPASAR — Pasca
banjir besar yang melanda wilayah Bali pada Rabu, 10 September 2025,
Kodam IX/
Udayana bergerak cepat menurunkan ratusan prajurit guna membantu proses
evakuasi korban, distribusi
logistik, dan pemulihan
infrastruktur. Bencana tersebut menimbulkan dampak signifikan di berbagai kabupaten/kota, termasuk
korban jiwa dan kerusakan sarana publik.Kepala Penerangan
Kodam IX/
Udayana, Kolonel Inf Widi Rahman, S.H., M.Si., mengungkapkan bahwa hingga hari ini, tercatat 18 orang meninggal dunia, sementara lima orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Baca Juga: Sambut HUT TNI ke-80, Babinsa Mendoyo Latih Siswa SMK untuk Lomba PBB Bupati Jembrana Cup Jumlah
korban terbanyak ditemukan di Kota
Denpasar sebanyak 12 orang, disusul Gianyar (3), Jembrana (2), dan Badung (1)."Banjir ini juga menyebabkan kerusakan serius pada
infrastruktur. Berdasarkan data
BPBD Bali, ada 163 titik
banjir, 64 tanah longsor, 35 pohon tumbang, 2 jembatan rusak, dan 3 ruas jalan mengalami kerusakan," ujar Kapendam saat memberikan keterangan pers, Sabtu (13/9).Dalam upaya percepatan pemulihan,
TNI Angkatan Darat melalui
Kodam IX/
Udayana telah mengerahkan personel dari berbagai satuan untuk membantu
evakuasi warga, menyalurkan bantuan
logistik, mendirikan posko pengungsian darurat, serta memastikan jalur distribusi tetap aman dan lancar."Dengan prinsip cepat, tepat, dan responsif, kami terus mengoptimalkan kemampuan personel serta peralatan untuk mendukung proses pemulihan pasca
banjir," tegas Kolonel Widi.Sinergi antara
Kodam IX/
Udayana,
BPBD, Polri, pemerintah daerah, dan relawan terus dikuatkan guna mempercepat bantuan ke lokasi-lokasi terdampak.