MEDAN - Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, mengungkap bahwa pesan ancaman bom yang ditujukan kepada pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA5276 berasal dari Mumbai, India.
Pesawat tersebut tengah mengangkut 442 jemaah haji asal Jakarta dari Jeddah ketika menerima ancaman itu pada Selasa pagi.
"Itu (pesan ancaman bom) dalam bahasa Inggris. Dikirim dari orang Bombay, India. Detail lengkapnya menjadi wewenang Kementerian Perhubungan, karena email itu diterima oleh mereka," kata Asri dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Selasa (17/6).
Pesan tersebut diterima sekitar pukul 07.30 WIB, saat pesawat sudah memasuki wilayah udara Indonesia. Isinya menyebutkan bahwa pesawat akan diledakkan bila mendarat di Jakarta.
"Ancaman itu menyebutkan secara spesifik, pesawat akan diledakkan jika mendarat di Jakarta," tambah Asri.
Menanggapi ancaman tersebut, pilot memutuskan untuk mengalihkan rute ke Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, dan mendarat pada pukul 10.55 WIB.
Tim gabungan dari Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I/Bukit Barisan, dan Kopasgat TNI AU langsung diterjunkan untuk melakukan evakuasi penumpang dan sterilisasi pesawat.
"Hasil sementara dari pengecekan menyatakan tidak ditemukan bahan peledak baik di kabin maupun di bagasi pesawat," ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto.
Namun demikian, pengecekan terhadap barang bawaan jemaah masih terus dilakukan untuk menjamin keamanan secara menyeluruh.
Proses Penyelidikan Masih Berlangsung
Kapolda menyebutkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap kronologi dan asal-usul ancaman tersebut, termasuk koordinasi dengan Jakarta dan Jeddah.
"Kami lakukan SOP pengamanan sesuai prosedur. Fokus utama kami adalah keselamatan penumpang. Soal kronologi lengkap dan motif, masih dalam penyelidikan lebih lanjut," tutup Whisnu.