MEDAN -Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Sumut yang digelar pada Selasa (3/6/2025) memutuskan pemberhentian dengan hormat Hadi Sucipto dari jabatan Direktur Pemasaran.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat sosok Hadi dikenal sebagai figur inspiratif dan sangat dihormati di internal Bank Sumut.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham juga menerima pengunduran diri Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, dan memberhentikan Dr. Ardiansyah, Lc, M.Ag dari jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah karena telah habis masa jabatannya.
Hadi Sucipto, atau yang akrab disapa Hacip, dikenal sebagai sosok rendah hati dan dekat dengan seluruh lapisan pegawai. Ia mengawali karier dari staf biasa hingga menempati kursi strategis sebagai Direktur Pemasaran Bank Sumut, bahkan sempat menjabat Plt Direktur Utama pada 2022.
"Saya mulai berkarier dari staf biasa sampai Kepala Divisi Kredit Umum dan SDM sebelum diangkat sebagai Direktur Pemasaran pada tahun 2020," ujar Hacip.
Selama 27 tahun pengabdiannya, Hacip terlibat aktif dalam pengambilan kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan pegawai dan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.
Ia menerima keputusan pemberhentian tersebut dengan lapang dada, menyebutnya sebagai hak prerogatif pemegang saham, kemungkinan bagian dari penyegaran jajaran direksi.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada PSP dan seluruh pemegang saham. Ini adalah penghargaan terbaik untuk masa pensiun dan akhir karier saya di Bank Sumut," tutur Hacip dengan haru.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyatakan menerima pengunduran diri Dirut Bank Sumut, Babay Farid. Untuk sementara, posisi tersebut masih kosong dan akan diisi melalui mekanisme internal penunjukan Plt.
Terkait apakah pengunduran diri Babay berhubungan dengan pemanggilan oleh Kejagung dalam kasus Sritex, Bobby enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
"Beliau hanya menyampaikan pengunduran diri tanpa mencantumkan alasannya," jelas Bobby.
RUPSLB juga menetapkan dua komisaris baru: