DELI SERDANG -Rencana Pemkab Deli Serdang yang akan mem-PHK tenaga honorer di lingkungan pemerintah daerah menuai kritik keras dari Wakil Ketua DPRD Deli Serdang, Kuzu Serasi Wilson Tarigan.
Politisi Partai Nasdem ini menilai langkah tersebut tidak hanya akan menambah angka pengangguran, tetapi juga dapat merugikan tenaga honorer yang selama ini bekerja untuk menyambung hidup.
Kuzu menegaskan bahwa tenaga honorer bukan bekerja untuk menjadi kaya, melainkan hanya untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Tenaga honorer kerja bukan cari kaya, tapi sekadar menyambung hidup untuk beli beras. Jangan bikin tambah pengangguran. Kalau hanya mem-PHK saja pandai tanpa mencari solusinya, siapapun bisa pandai," ujar Kuzu dengan nada tegas, Kamis (10/4/2025).
Kuzu juga mempertanyakan mengapa kehadiran tenaga honorer kini dianggap sebagai beban bagi APBD, padahal sebelumnya hal tersebut tidak pernah menjadi masalah.
Ia bahkan menilai bahwa tenaga honorer justru memberikan kontribusi yang signifikan dalam membantu pekerjaan ASN dan pelayanan birokrasi di pemerintahan.
"Ketentuan yang mana? Yang bayar (sumber gaji) itu APBD, bukan APBN. Kalau katanya over (kebanyakan) dibina jangan dibinasakan," ungkapnya.
Politisi yang telah menjabat dua periode ini meminta agar Pemkab Deli Serdang tidak mengganggu kesejahteraan tenaga honorer yang sudah setara dengan UMR.
Terutama bagi guru-guru honorer yang mendapatkan gaji sangat minim, yakni sekitar 300 hingga 400 ribu rupiah per bulan.
"Sudah seharusnya yang dipikirkan adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan mereka, bukan malah mengurangi jumlah tenaga honorer," tambahnya.
Kuzu juga menegaskan bahwa sebagai pemimpin, tugas utama adalah mencarikan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.