TAPSEL -Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.
Sebanyak enam kecamatan di daerah tersebut mengalami dampak bencana, dengan tiga kecamatan terkena banjir dan tiga lainnya diterjang tanah longsor.
Berdasarkan laporan yang dihimpun, banjir melanda Kecamatan Angkola Muaratais, Batang Angkola, dan Sayur Matinggi akibat luapan Sungai Batang Angkola.
Sementara tanah longsor terjadi di Kecamatan Angkola Timur, Angkola Barat, dan Sipirok. Bencana ini menyebabkan 204 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 816 jiwa terdampak, dengan 12 rumah rusak, satu jembatan rusak, dan sekitar 400 hektare sawah terendam banjir.
Namun, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini. Bencana terjadi pada malam sebelumnya, dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.
Masryani Mansyur, Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, melalui keterangan tertulisnya, mengungkapkan bahwa Dinas Sosial (Dinsos) Tapsel bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah bekerja cepat dalam melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
Mereka juga telah mendirikan dapur umum, posko pengungsian, dan posko kesehatan di Desa Bange, Kecamatan Sayur Matinggi, untuk mendukung para penyintas bencana.
"Kemensos telah mengirimkan bantuan dari Gudang Sentra Insyaf Medan yang terdiri dari 500 paket makanan siap saji, 320 paket makanan anak, 100 paket kids ware, 100 paket family kit, 100 selimut, 100 kasur, serta 100 tenda gulung. Air bersih juga telah disalurkan untuk memenuhi kebutuhan warga," ujar Masryani.
Ia menambahkan bahwa saat ini, kondisi di beberapa titik banjir mulai surut dan warga telah mulai membersihkan rumah mereka. Warga yang rumahnya mengalami kerusakan masih mengungsi di rumah kerabat mereka.
Selain itu, Dinas Sosial Tapsel juga telah menyalurkan dana santunan bagi keluarga yang rumahnya rusak.
Meski demikian, pemerintah daerah setempat belum menetapkan status darurat bencana. Koordinasi antara berbagai pihak terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan warga terdampak dapat segera terpenuhi.
Masryani memastikan bahwa Kemensos akan terus memantau situasi di lapangan dan siap memberikan dukungan tambahan jika diperlukan.