JAKARTA -Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan silaturahmi dan panel diskusi dengan ratusan rektor serta pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Acara ini menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, seorang presiden mengundang begitu banyak rektor dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini.
"Ini adalah pertemuan yang bersejarah.
Presiden Prabowo adalah presiden pertama yang mengundang begitu banyak rektor dari PTN dan PTS seluruh Indonesia," ungkap Brian.
Selama pertemuan, Presiden Prabowo memberikan arahan dan berdiskusi tentang masa depan pendidikan tinggi di Indonesia, dengan fokus pada pengembangan sains, teknologi, dan inovasi.
Presiden berharap perguruan tinggi dapat menjadi pusat riset dan inovasi yang dapat mencetak sumber daya manusia unggul untuk membangun kemandirian industri nasional, serta membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah dan sejajar dengan negara maju.
"Ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi langkah penting untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat riset dan inovasi, serta mencetak sumber daya manusia yang dapat mendorong kemajuan bangsa," lanjut Brian.
Acara tersebut dihadiri oleh 124 rektor PTN, 40 rektor PTS, 18 rektor perguruan tinggi keagamaan (PTA), dan 17 Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).
Indonesia saat ini memiliki total 4.416 perguruan tinggi, dengan 9.967 juta mahasiswa aktif dan 303.067 dosen.
Brian juga menyampaikan bahwa hanya sekitar 25% dosen yang sudah menyelesaikan pendidikan doktoral (S3).
Kementerian Dikti Saintek berencana untuk meningkatkan jumlah dosen yang melanjutkan studi S3 sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.