JAMBI -Gubernur Jambi Al Haris meminta Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah Jambi untuk mempercepat pemasangan jembatan darurat portabel jenis Bailey, agar jalan nasional yang menghubungkan Jambi dengan Sumatera Barat (Sumbar) dapat segera dilalui kendaraan.
Hal ini menyusul terputusnya akses jalan pada Minggu (2/3) lalu akibat amblasnya badan jalan di KM 58 Desa Sekapur Sirih, Kabupaten Muaro Bungo, Jambi.
"Kita ingin secepatnya agar masyarakat tidak terganggu, meskipun medan berat dan sering turun hujan," ujar Gubernur Al Haris di Bungo, Sabtu (8/3/2025).
Ia menambahkan bahwa pihaknya berharap jembatan Bailey sudah terpasang pada hari Minggu (9/3), sehingga jalan lintas tengah Sumatera bisa kembali diakses kendaraan.
Sementara itu, Kepala BPJN wilayah Jambi, Ibnu Kurniawan, menjelaskan bahwa progres perakitan jembatan Bailey saat ini sudah mencapai 80 persen.
Pihaknya optimistis bahwa dalam dua hari ke depan, jembatan darurat tersebut akan selesai dan bisa segera dilalui kendaraan.
"Kami masih menunggu crane yang dijadwalkan datang pada Sabtu ini. Jika semua berjalan lancar, kami optimis jembatan akan selesai pada Minggu," ungkap Ibnu.
Namun, BPJN membatasi tonase kendaraan yang melintas di jembatan darurat, hanya diperbolehkan untuk kendaraan dengan bobot di bawah 20 ton.
Pengerjaan jalan secara permanen juga akan segera dilakukan, dan saat ini pihaknya tengah menyusun perencanaan pembangunan jalan yang lebih permanen.
Sementara itu, untuk memastikan kelancaran perjalanan, petugas telah membuka dua jalur alternatif bagi pengguna jalan yang terdampak.
Jalur pertama melalui Rimbo Bujang, Melewati VII Koto, dan Koto Baru yang mengarah ke Kabupaten Dharmasraya, Sumbar.