KALIMANTAN TIMUR -Lonjakan harga bahan pokok terjadi di Kalimantan Timur, terutama di Kabupaten Berau, seiring dengan datangnya bulan Ramadhan.
Salah satu komoditas yang mencatatkan kenaikan signifikan adalah harga cabai, yang mencapai Rp 300.000 per kilogram pada awal bulan suci ini.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudi Mas'ud, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat terus memantau perkembangan harga pangan di seluruh wilayah, termasuk melalui Kementerian Dalam Negeri (Mendagri).
"Berkaitan dengan inflasi, Mendagri selalu mengontrol semua, termasuk harga sembako seperti beras dan cabai. Semua dikontrol ketat dan kita bersama-sama mencari solusinya," ujar Rudi di kediamannya, Jumat malam (7/3/2025).
Menurut Gubernur, lonjakan harga ini terjadi karena peningkatan permintaan masyarakat yang tinggi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Saat ini kita sedang menghadapi 'rafi', yaitu Ramadhan dan Idul Fitri. Semua sembako diburu masyarakat," tambahnya.
Pemerintah, lanjut Rudi, telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas harga, termasuk memastikan kelancaran pasokan bahan pokok serta memperlancar distribusi.
Salah satu langkah yang disebutkan adalah subsidi biaya transportasi untuk menekan harga agar tetap terjangkau oleh masyarakat.
"Kalau perlu, ongkos angkut kita subsidi agar harga tetap stabil," tegas Rudi.
Namun, di pasar tradisional, seperti Pasar Sanggam Adji Dilayas, sejumlah pedagang mengungkapkan kesulitan dalam mendapatkan stok cabai dengan harga yang terjangkau.
Salah satunya adalah Yuli, seorang pedagang di pasar tersebut.