BOGOR -Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memimpin langsung penyegelan empat area lahan yang diduga melakukan perusakan lingkungan di daerah Cisarua, Bogor.
Penyegelan ini dilakukan setelah terungkap bahwa kerusakan lingkungan di kawasan tersebut menjadi pemicu terjadinya bencana alam di sejumlah daerah Jabodetabek.
Zulhas mendukung penuh tindakan yang diambil oleh Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menertibkan kawasan-kawasan yang merusak lingkungan di daerah hulu.
"Kita mendukung penuh yang dilakukan oleh Menteri KLH dan Pak Gubernur Jawa Barat untuk menertibkan kawasan ini.
Kami harus memastikan kawasan-kawasan ini tidak terganggu karena fungsinya sangat penting dalam menjaga resapan air," ujar Zulhas di lokasi penyegelan, Kamis (6/3).
Penyegelan dilakukan terhadap empat perusahaan yang terindikasi melakukan pelanggaran lingkungan, di antaranya PT Perkebunan Nusantara I Unit Agrowisata Gunung Mas, Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan, PT Jaswita Jabar, dan Eiger.
Keempat perusahaan ini diduga melakukan perubahan fungsi lahan yang seharusnya menjadi kawasan resapan air menjadi area komersial atau wisata.
Zulhas menambahkan, beberapa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut antara lain penambahan luas lahan tanpa izin, tidak melakukan pemantauan erosi tanah, tidak mengukur kualitas air dan udara, serta tidak menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan.
Banjir Kiriman, Akibat Salah Kelola Tata Ruang
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang turut hadir dalam penyegelan, tidak bisa menahan emosinya ketika melihat kerusakan hutan lindung di kawasan Puncak.
Dedi menangis saat meninjau Eiger Adventure Land di Bogor, sebuah lokasi yang sebelumnya menjadi tempat wisata, yang kini rusak akibat alih fungsi lahan.
"Dedi sangat terkejut dan merasa sedih melihat langsung hutan lindung yang longsor. Ini adalah dampak dari tata ruang yang tidak sesuai dan harus segera ditindaklanjuti," kata Zulhas.