JAKARTA -Penasihat Presiden Urusan Energi, Purnomo Yusgiantoro, mengusulkan perubahan terhadap skema penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik di Indonesia. Dalam acara Special Dialogue Swasembada Energi di Jakarta, Selasa (18/2), Purnomo menyarankan agar subsidi tersebut disalurkan melalui mekanisme bantuan langsung tunai (BLT) sebagai langkah untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran.
"Subsidi menjadi tarik-menarik antara subsidi harga atau langsung. Kita sudah melakukan subsidi langsung sejak tahun 2000-an, terutama untuk BBM dan listrik," ungkap Purnomo.
Usulan ini muncul di tengah upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem subsidi energi yang masih menggunakan skema berbasis barang atau subsidi terbuka. Purnomo menilai bahwa bantuan langsung tunai dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam mencapai sasaran penerima subsidi yang benar-benar membutuhkan.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga memberikan pernyataan serupa. Ia mengonfirmasi bahwa regulasi terkait penyaluran subsidi BBM jenis Pertalite akan diterbitkan pada tahun 2025. Selain itu, Bahlil menyatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) akan dilibatkan dalam penyusunan data dan formula untuk mendistribusikan subsidi energi, termasuk BBM, LPG, dan listrik.