JAKARTA — Nilai tukar rupiah mencatat penguatan tipis terhadap dollar AS pada penutupan tahun 2024. Pergerakan ini didorong oleh pelemahan indeks dollar AS yang cenderung berada di zona merah. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.140 per dollar AS pada Selasa (31/12/2024) pukul 10.00 WIB, naik 0,02 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Sementara itu, indeks dollar AS tercatat melemah di kisaran 107,74 menurut data Investing. Penguatan tidak hanya terjadi pada rupiah, tetapi juga pada sejumlah mata uang Asia lainnya, seperti dollar Hong Kong, dollar Singapura, dollar Taiwan, peso Filipina, yuan China, dan rupee India.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan, minimnya sentimen di penghujung tahun menjadi faktor utama pergerakan nilai tukar yang cenderung stagnan. “Pergerakan di pasar yang tipis ini membuat volatilitas rupiah terhadap dollar AS membesar,” ujar Ariston. Meski demikian, Ariston memproyeksikan potensi penguatan rupiah hingga level Rp 16.100 per dollar AS, dengan level resisten masih di kisaran Rp 16.200 per dollar AS. “Ada kemungkinan konsolidasi terhadap dollar AS di akhir tahun, sehingga mata uang lainnya, termasuk rupiah, bisa menguat,” tambahnya. Dengan kondisi ini, para pelaku pasar diimbau untuk tetap mencermati tren pergerakan nilai tukar, mengingat volatilitas masih tinggi menjelang awal tahun 2025.
(christie)