Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi rencana pertemuan dengan manajemen PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang akan berlangsung minggu depan. Pertemuan ini terkait keputusan Bukalapak menghentikan layanan penjualan produk fisik di marketplace mereka. “Dia (manajemen) mau laporan, saya mau dengar dulu.
Mungkin minggu depan (pertemuan),” ujar Airlangga di kantornya, Jakarta, Rabu (8/1/2025). Bukalapak sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan fokus pada penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, dan paket data. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi bisnis guna meningkatkan kinerja perusahaan di sektor digital. “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual.
Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak dalam blog resminya, Selasa (7/1/2025). Perusahaan menyadari bahwa perubahan ini akan berdampak pada para pelapak yang bergantung pada penjualan produk fisik. Untuk itu, mereka berkomitmen memastikan transisi berjalan lancar. Pelapak masih dapat mengunggah produk fisik hingga 1 Februari 2025. Batas akhir pemesanan untuk produk tertentu adalah 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB.
“Kami menyarankan kepada Pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan sebelum tanggal akhir operasional Marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi,” jelas Bukalapak. Pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis. Pengembalian dana akan dilakukan melalui BukaDompet. Selain itu, pencairan dana setelah 14 Maret 2025 bisa dilakukan dengan menghubungi Bukalapak melalui email.
(christie)